Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Rencanakan Mobilisasi 500.000 Warga Lawan Rusia

Kompas.com - 20/12/2023, 06:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Selasa (19/12/2023) mengaku telah menerima permintaan dari angkatan bersenjatanya untuk memobilisasi ratusan ribu warga.

Pengerahan itu diniatkan untuk menambah kekuatan Kyiv dalam menangkis invasi Rusia.

Zelensky menyampaikan, pimpinan Militer Ukraina telah mengusulkan pengerahan 450.000 hingga 500.000 orang. Namun, ia belum memberikan keputusan.

Baca juga: Zelensky Minta AS Lanjutkan Bantuan Perang untuk Ukraina

"Saya membutuhkan lebih banyak argumen untuk mendukung ide ini," kata dia, sebagaimana dikutip AFP.

Para pejabat militer Ukraina mengatakan, tentara Ukraina sedang berjuang untuk menemukan anggota baru guna melawan pasukan Rusia yang sekali lagi melakukan serangan.

Beberapa tentara Ukraina yang bergabung dalam perang pada awal Februari 2022 masih dalam pertempuran dan kelelahan.

Sementara, sukarelawan untuk menggantikan mereka yang terbunuh atau terluka disebut semakin langka.

Zelensky meminta pada awal Desember agar komando militer meninjau kembali sistem perekrutan.

Dia mengatakan bahwa gelombang mobilisasi lainnya termasuk persoalan yang "sangat sensitif" dan perlu ditangani dengan cara yang adil.

Zelensky juga memperingatkan bahwa Ukraina mungkin tidak mampu memobilisasi jumlah yang besar, menjelaskan bahwa sekitar enam pembayar pajak diperlukan untuk membiayai satu tentara.

Baca juga: Kata Zelensky jika AS Tak Lagi Bantu Ukraina karena Kehabisan Uang

"Bagaimana kita bisa mendapatkan tiga juta pembayar pajak lagi mulai Januari nanti?" ungkap nya.

Pemimpin Ukraina itu juga mengesampingkan pengerahan perempuan, tetapi mengatakan bahwa ia dapat menyetujui untuk menurunkan usia wajib militer pria dari 27 menjadi 25 tahun.

Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa negaranya memiliki 617.000 tentara yang dikerahkan di daerah-daerah yang sedang bertikai, dan tidak mengikutsertakan gelombang mobilisasi lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com