KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky datang ke Amerika Serikat pada Senin (11/12/2023).
Berbicara di hadapan para perwira AS di National Defense University, ia mengajukan permohonan berapi-api untuk AS melanjutkan dukungan militer kepada Ukraina.
Zelensky memperingatkan bahwa jika Amerika Serikat berhenti membantu Ukraina dalam mengalahkan invasi Rusia, hal itu akan memenuhi "impian" Kremlin untuk menghancurkan demokrasi di Eropa.
Baca juga: Zelensky Akan Temui Biden di AS, Bahas Dana Perang untuk Ukraina
Sebelumnya, Gedung Putih pada Senin (4/12/2023) mengatakan, Amerika Serikat akan kehabisan waktu dan uang untuk membantu Ukraina melawan invasi Rusia, kecuali Kongres menyetujui paket belanja baru.
Zelensky menegaskan Ukraina pada dasarnya berjuang tidak hanya untuk eksistensinya sendiri, melainkan juga untuk mempertahankan kebebasan yang terbuka di seluruh Eropa setelah runtuhnya Soviet.
Dalam sebuah teguran kepada anggota Kongres dari Partai Republik yang menentang pendanaan AS untuk upaya perang Ukraina, Zelensky berkata para politisi seharusnya tidak "mengkhianati tentara".
Dia menyampaikan bahwa berkurangnya bantuan AS ke Ukraina bakal disambut oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Jika ada yang terinspirasi oleh isu-isu yang belum terselesaikan di Capitol Hill, itu hanyalah Putin dan kelompoknya yang sakit. Mereka melihat impian mereka menjadi kenyataan ketika adanya penundaan (bantuan AS ke Ukraina)," jelas Zelensky.
"Anda bisa mengandalkan Ukraina dan kami berharap bisa mengandalkan Anda. Putin harus kalah," tegasnya, sebagaimana dikutip dari AFP.
Pemimpin Ukraina, yang mengenakan kaus hijau gaya tentara khasnya, dengan tulisan "Saya orang Ukraina" terbang ke Washington setelah melakukan putaran diplomasi akhir pekan ini di Argentina.
Baca juga: Zelensky: Pengiriman Artileri ke Ukraina Turun Setelah Perang Israel-Hamas
Dia dijadwalkan bertemu pada Selasa (12/12/2023) ini dengan Presiden Amerika Joe Biden dan para pemimpin kongres AS dari kedua partai, termasuk Ketua DPR dari Partai Republik Mike Johnson.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa kunjungan Zelensky dilakukan pada "saat yang kritis".
Ia memastikan Biden "berdiri teguh" dalam upayanya memberikan bantuan yang dibutuhkan Ukraina untuk memasok kembali pasukannya dan memperluas upaya-upaya untuk mengusir pasukan Rusia.
Zelensky juga bertemu dengan para pimpinan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia dalam upayanya untuk menopang perekonomian negaranya yang sedang dilanda perang di tengah-tengah perang habis-habisan.
IMF mengumumkan pencairan dana sebesar 900 juta dollar AS dalam pinjaman jangka panjang yang sedang berlangsung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.