JALUR GAZA, KOMPAS.com - Warga Gaza meminta masyarakat internasional untuk bertindak menghentikan genosida Israel.
Jurnalis Al Jazeera, Anas al-Sharif, telah berbicara dengan orang-orang di Gaza yang mencari tempat berlindung dan perawatan di sebuah pusat kesehatan di Jabalia al-Balad.
Banyak dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Baca juga: Serangan Israel ke Kamp Pengungsi Jabalia Tewaskan Lebih dari 80 Orang
"Mereka (Israel) menargetkan anak-anak yang tidak bersalah," kata seorang pria sambil menggendong putranya.
"Kami menampung orang-orang miskin, tak berdaya, dan terlantar yang tidak bisa mendapatkan tempat di sekolah-sekolah. Pasukan Israel telah menargetkan kami semua di dalam rumah kami," kata warga Gaza itu pada Minggu (17/12/2023).
Seorang warga Palestina lainnya menuduh pasukan Israel telah melakukan genosida.
"Pesan kami kepada dunia adalah cukup sudah, berhentilah tidur dan bangunlah. Tidakkah Anda merasa bahwa kami adalah bagian dari kemanusiaan?" ungkapnya.
Seorang tenaga medis di pusat kesehatan tersebut mengatakan. bahwa sistem layanan kesehatan di Gaza utara telah runtuh dan menyerukan gencatan senjata segera.
"Tim medis kelelahan. Situasinya sangat buruk. Kami sedang menghadapi genosida," ungkap dia.
Baca juga: Serangan Israel di Kamp Pengungsi Jabalia Gaza Tewaskan 195 Korban, 120 Orang Hilang
Masih di Jabalia, sedikitnya 90 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka dalam serangan terbaru Israel ke kamp pengungsi di sana.
Sebagaimana dilaporkan Kantor berita Palestina, Wafa, Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas mengatakan, serangan hari Minggu itu menghantam sebuah blok perumahan milik keluarga al-Barsh dan Alwan di kota Jabalia.
"Perempuan dan anak-anak termasuk di antara korban tewas, dengan puluhan lainnya masih hilang," lapor Wafa.
Petugas pertolongan pertama dan penduduk setempat sedang mencari korban luka-luka dan lebih banyak lagi mayat yang diyakini masih berada di bawah reruntuhan.
Banyak dari mereka yang terluka, termasuk anak-anak, dibawa ke pusat-pusat medis terdekat, yang sudah kewalahan dengan pasien.
Anak laki-laki Dawoud Shehab, juru bicara kelompok Jihad Islam Palestina, termasuk di antara korban tewas, kata seorang pejabat dari kelompok tersebut kepada kantor berita Reuters.
"Kami yakin jumlah korban tewas di bawah reruntuhan sangat banyak, namun tidak ada cara untuk mengangkat reruntuhan dan menemukan mereka karena intensitas tembakan Israel," ujarnya melalui sambungan telepon," jelas dia.
Baca juga: Israel Serang Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza, 50 Orang Dilaporkan Tewas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.