Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Gaza kepada Dunia: Berhenti Tidur dan Bangunlah!

Kompas.com - 18/12/2023, 18:57 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Warga Gaza meminta masyarakat internasional untuk bertindak menghentikan genosida Israel.

Jurnalis Al Jazeera, Anas al-Sharif, telah berbicara dengan orang-orang di Gaza yang mencari tempat berlindung dan perawatan di sebuah pusat kesehatan di Jabalia al-Balad.

Banyak dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.

Baca juga: Serangan Israel ke Kamp Pengungsi Jabalia Tewaskan Lebih dari 80 Orang

"Mereka (Israel) menargetkan anak-anak yang tidak bersalah," kata seorang pria sambil menggendong putranya.

"Kami menampung orang-orang miskin, tak berdaya, dan terlantar yang tidak bisa mendapatkan tempat di sekolah-sekolah. Pasukan Israel telah menargetkan kami semua di dalam rumah kami," kata warga Gaza itu pada Minggu (17/12/2023).

Seorang warga Palestina lainnya menuduh pasukan Israel telah melakukan genosida.

"Pesan kami kepada dunia adalah cukup sudah, berhentilah tidur dan bangunlah. Tidakkah Anda merasa bahwa kami adalah bagian dari kemanusiaan?" ungkapnya.

Seorang tenaga medis di pusat kesehatan tersebut mengatakan. bahwa sistem layanan kesehatan di Gaza utara telah runtuh dan menyerukan gencatan senjata segera.

"Tim medis kelelahan. Situasinya sangat buruk. Kami sedang menghadapi genosida," ungkap dia.

Baca juga: Serangan Israel di Kamp Pengungsi Jabalia Gaza Tewaskan 195 Korban, 120 Orang Hilang

90 orang tewas di kamp pengungsi Jabalia

Masih di Jabalia, sedikitnya 90 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka dalam serangan terbaru Israel ke kamp pengungsi di sana.

Sebagaimana dilaporkan Kantor berita Palestina, Wafa, Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas mengatakan, serangan hari Minggu itu menghantam sebuah blok perumahan milik keluarga al-Barsh dan Alwan di kota Jabalia.

"Perempuan dan anak-anak termasuk di antara korban tewas, dengan puluhan lainnya masih hilang," lapor Wafa.

Petugas pertolongan pertama dan penduduk setempat sedang mencari korban luka-luka dan lebih banyak lagi mayat yang diyakini masih berada di bawah reruntuhan.

Banyak dari mereka yang terluka, termasuk anak-anak, dibawa ke pusat-pusat medis terdekat, yang sudah kewalahan dengan pasien.

Anak laki-laki Dawoud Shehab, juru bicara kelompok Jihad Islam Palestina, termasuk di antara korban tewas, kata seorang pejabat dari kelompok tersebut kepada kantor berita Reuters.

"Kami yakin jumlah korban tewas di bawah reruntuhan sangat banyak, namun tidak ada cara untuk mengangkat reruntuhan dan menemukan mereka karena intensitas tembakan Israel," ujarnya melalui sambungan telepon," jelas dia.

Baca juga: Israel Serang Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza, 50 Orang Dilaporkan Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com