Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jika Lahir Hari Ini, Yesus Akan Berada di Bawah Puing-puing Rumah di Gaza"

Kompas.com - 17/12/2023, 14:08 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

TEPI BARAT, KOMPAS.com - Sebuah palungan yang terdiri dari puing-puing dan patung bayi Yesus dibungkus dengan kain kufiya Palestina, menyambut umat paroki di salah satu gereja kota Betlehem.

Betlehem, sebuah kota di Palestina yang diyakini umat Kristen sebagai tempat kelahiran Yesus dari Nazaret, batal merayakan Natal tahun ini.

Tidak ada pohon cemara yang penuh dekorasi maupun hiasan natal yang digantung di jalanan atau di Manger Square (Lapangan Palungan) yang terkenal.

Baca juga: Tentara Israel Tembak Mati 2 Perempuan di Halaman Gereja di Gaza

Bahkan, tidak ada turis atau peziarah yang membawa semangat Natal mereka saat mengunjungi salah satu tempat paling suci bagi penganut agama Kristen tersebut.

"Siapa yang ingin merayakan (Natal) ketika melihat kehancuran di gambar-gambar yang kita lihat setiap hari yang menunjukkan anak-anak ditarik dari puing-puing Gaza?" kata Munther Isaac, seorang pendeta dari Gereja Lutheran Injili Kelahiran Betlehem, kepada BBC Mundo.

Sejak jemaatnya memasang palungan, patung bayi Yesus yang dibungkus syal Palestina beredar luas di media sosial, dan Pastor Isaac dibanjiri banyak permintaan wawancara.

"Kami ingin mengirim pesan kepada dunia bahwa inilah suasana Natal di Gaza dan di seluruh Palestina. Inilah Natal di tempat kelahiran Yesus: anak-anak dibunuh, rumah-rumah hancur dan keluarga terlantar," ujar Isaac.

Jika Yesus dilahirkan kembali di zaman sekarang, tutur pendeta Lutheran tersebut, "Ia akan lahir di bawah puing-puing sebuah rumah di Gaza".

Tempat kelahiran agama Kristen

Di Palestina, tempat lahirnya agama Kristen, terdapat sekitar 47.000 warga beragama Kristen, menurut sensus terbaru Kantor Pusat Statistik Palestina yang dilakukan pada 2017.

Mayoritas dari mereka adalah umat Gereja Ortodoks, meskipun semua aliran agama Kristen diakui di wilayah Palestina. Lutheran, aliran yang dianut oleh Isaac, 44 tahun, memiliki lebih dari 1.500 umat.

Jumlah penduduk Betlehem kurang dari 30.000 orang, tetapi di dalamnya terdapat 50 gereja dan lembaga Kristen karena Betlehem memiliki makna mendalam dan sangat penting bagi umat agama tersebut.

Baca juga: Gereja yang Tampung Pengungsi di Gaza Terkena Serangan, 18 Orang Dilaporkan Tewas

Menurut Injil Matius dan Lukas, yang mencatat "kisah-kisah masa kecil" Yesus, di sinilah Maria dan Yusuf, orang tuanya, melakukan perjalanan dari Galilea dan banyak orang Kristen menganggap di tempat itulah sang mesias dilahirkan.

Gua di bawah Basilika Kelahiran di Betlehem, yang diyakini umat Kristen bahwa Yesus menyambut ribuan peziarah setiap Natal di lokasi itu, tetapi tahun ini sepi pengunjung.AFP via BBC News Indonesia Gua di bawah Basilika Kelahiran di Betlehem, yang diyakini umat Kristen bahwa Yesus menyambut ribuan peziarah setiap Natal di lokasi itu, tetapi tahun ini sepi pengunjung.

Kota ini adalah tempat tinggal bagi banyak umat Kristen Palestina di Tepi Barat, serta Yerusalem Timur dan Ramallah, meskipun ada juga komunitas kecil di Gaza.

Pada 19 Oktober, salah satu gereja tempat jemaat Kristen berlindung di Jalur Gaza, yaitu Santo Porphyrius, menjadi sasaran pengeboman Israel yang menewaskan 18 orang, termasuk sembilan anak.

Pastor Munther Isaac berucap, kejadian itu menunjukkan, khususnya pada umat beragama, bahwa tidak ada tempat aman di Gaza, dan tempat mana pun dapat menjadi target.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com