Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psikiater Israel Ungkap Kondisi Mental Para Sandera Hamas Setelah Dibebaskan

Kompas.com - 28/12/2023, 16:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

YERUSALEM, KOMPAS.com - Banyak sandera yang dibebaskan dari tahanan di Gaza oleh Hamas pada bulan November masih memerlukan perawatan intensif karena trauma selama berminggu-minggu disandera, kata seorang psikiater terkemuka Israel.

Renana Eitan, kepala psikiatri di pusat medis Ichilov Tel Aviv, mengatakan para sandera telah mengalami pelecehan dan trauma terburuk yang pernah ia saksikan dalam kariernya.

Di antara 14 sandera yang dibebaskan dan dirawat di pusatnya, katanya, adalah sandera anak-anak yang telah dibius oleh penculiknya.

Baca juga: Netanyahu Bersumpah Hamas Harus Hancur

Dilansir dari Guardian, ada pula yang mengalami atau menyaksikan pelecehan seksual. Pun juga saat ada sandera yang ditahan dalam ruangan dengan kegelapan total selama berhari-hari.

“Saya pikir saya telah menangani kasus-kasus paling parah yang pernah ada, namun dengan pasien-pasien yang berasal dari penangkaran ini, kami tidak dapat mempercayai tingkat kekejaman seperti itu,” kata Eitan. “Sebagian besar sandera yang kembali mengalami penganiayaan fisik dan mental yang sangat parah … Kami tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang.”

Dari 14 sandera yang dirawat oleh tim Eitan, sembilan di antaranya berusia di bawah 18 tahun dan dua di bawah 10 tahun.

Sebagian besar memerlukan perawatan jangka panjang karena trauma. Beberapa dari mereka telah pergi ke fasilitas lain di seluruh negeri.

Eitan mengatakan enam orang masih menerima perawatan psikiatris dan psikologis yang sangat intensif di pusat Ichilov.

Eitan mengatakan cuplikan berita tentang reuni yang menggembirakan ketika 120 sandera dibebaskan pada minggu terakhir bulan November menutupi kenyataan mendasar yang lebih gelap.

“Awalnya saat mereka kembali, mereka tampak sangat bahagia dan lega. Dan kami juga sangat optimis,” ujarnya. “Anda mungkin pernah melihat video anak-anak berlari ke pelukan ayahnya."

Baca juga: UPDATE Perang Hamas-Israel, 70 Tewas di Kamp Pengungsi Al Maghazi

“Tetapi setelah satu atau dua hari, kami melihat sisi lain dan kami menyadari bahwa mereka mengalami mimpi buruk yang parah, mereka memiliki ingatan yang mengganggu, mereka sangat, sangat ketakutan," ujarnya.

"Beberapa dari mereka menolak untuk meninggalkan ruangan, dan mereka mengalami gejala disosiatif yang parah, di mana suatu saat mereka mengetahui bahwa mereka kembali ke Israel, di rumah sakit, dan saat berikutnya mereka takut bahwa mereka masih berada dalam tahanan Hamas," tambahnya.

Baca juga: UPDATE Perang Israel-Hamas, 20.424 Orang Tewas di Gaza

Eitan mengatakan anak-anak di antara kelompok sandera yang dirawat di pusat penahanannya semuanya telah diberi ketamin atau benzodiazepin di penangkaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com