Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Insiden Tentara Israel Tak Sengaja Tembaki Warganya Sendiri

Kompas.com - 29/12/2023, 09:34 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber ABCNews

TEL AVIV, KOMPAS.com - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah mempublikasikan temuan penyelidikannya atas pembunuhan tidak disengaja terhadap tiga sandera oleh tentara IDF di wilayah Shejaiya, Gaza pada 15 Desember lalu.

Kepala Staf Umum IDF menyimpulkan bahwa IDF gagal dalam misinya menyelamatkan mereka dan seluruh rantai komando harus bertanggung jawab.

Ketiga sandera, Yotam Haim (28), Alon Shamriz (26), dan Samer Talalka (22), membawa tongkat dengan kain putih.

Baca juga: Tebar Ketakutan, Tank-tank Israel Merangsek Masuk ke Pusat Kota Gaza

Dilansir dari ABC News, IDF awalnya mengatakan pasukannya salah mengidentifikasi para laki-laki itu sebagai ancaman.

Tentara melepaskan tembakan, menewaskan dua pria tersebut.

Sandera ketiga, yang terluka, berlari kembali ke gedung tempat ketiganya muncul, dan seseorang berteriak “tolong” dalam bahasa Ibrani.

Komandan batalion memerintahkan pasukannya untuk berhenti menembak, namun, meskipun ada perintah, ledakan lain terjadi, menewaskan sandera ketiga.

Penyelidikan mengungkapkan bahwa jajaran komando memiliki informasi tentang keberadaan sandera di wilayah Shejaiya dan bahkan mengambil tindakan untuk mencegah serangan di lokasi yang diduga ada sandera di dalamnya.

Namun penyelidikan tersebut juga mengungkapkan bahwa tentara IDF yang terlibat dalam insiden tersebut mengalami situasi pertempuran yang kompleks pada hari-hari sebelum insiden dan berada dalam kondisi siaga tinggi terhadap ancaman.

"Selama pertempuran, mereka menghadapi penipuan dari musuh dan upaya untuk menarik mereka ke dalam lubang dan bangunan yang dilengkapi dengan bahan peledak," ujar temuan itu.

Baca juga: Israel Serbu Kantor Penukaran Uang, Sita Jutaan Dollar AS Uang Hamas

Beberapa hari sebelum 15 Desember, tentara IDF mendengar teriakan minta tolong dalam bahasa Ibrani.

“Pihak berwenang menafsirkan ini sebagai upaya penipuan teroris,” kata penyelidikan tersebut.

Baca juga: Dubes Israel untuk Korsel Buat Video Fiktif, Gambarkan Seoul Diserang Hamas

“Beberapa anggota pasukan mendengar teriakan tersebut namun menduga itu adalah upaya teroris untuk menarik pasukan ke dalam gedung untuk menyakiti mereka, seperti yang terjadi di masa lalu,” kata penyelidikan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com