Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Dikenal sebagai Anak Ajaib Kuliah di Usia 10 Tahun, Pria Ini Kini Menganggur

Kompas.com - 08/12/2023, 20:28 WIB
Albertus Adit,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

BEIJING, KOMPAS.com - Saat berusia 2,5 tahun, Zhang Xinyang sudah digadang-gadang bakal menjadi orang hebat.

Sebab, di usia tersebut, ia sanggup belajar lebih dari seribu karakter Mandarin dalam waktu tiga bulan. Lalu, pada usia empat tahun, anak ajaib ini sudah duduk di bangku sekolah dasar.

Lahir dari keluarga sederhana di China, Zhang mendapat manfaat dari bimbingan ayahnya dan berhasil melewati beberapa kelas.

Baca juga: Usai Penantian 7 Tahun, Pasangan Ini Langsung Miliki Bayi Kembar Tiga

Di usia enam tahun, dia sudah duduk di kelas lima, dan pada usia sembilan tahun, dia terdaftar di kelas tiga sekolah menengah atas.

Ketika ia berusia sepuluh tahun, Zhang Xinyang pun menjadi mahasiswa termuda di China.

Ia diterima di Universitas Teknologi dan Pendidikan Tianjin.

Seperti diberitakan Oddy Central pada Rabu (6/12/2023), kejeniusan Zhang itu mengejutkan banyak orang.

Bahkan dia juga sudah menjadi kandidat bergelar PhD di bidang Matematika Terapan di usia 16 tahun.

Sikap Zhang mulai berubah

Seiring pertumbuhannya, sikap Zhang dilaporkan mulai berubah. 

Pada usia 13 tahun, Zhang memulai program Master di Beijing.

Ketika sebagian besar anak berusia 16 tahun lainnya sedang mempertimbangkan universitas mana yang akan mereka lamar, Zhang Xinyang sudah mengejar gelar Doktor bidang Matematika Terapan dan melakukan wawancara dengan kantor berita besar.

Namun, pemberitaan media tidak sepositif dulu.

Baru sebulan menjalani tugasnya di Universitas Aeronautika dan Astronautika Beijing (BUAA) sebagai Ph.D., anak ajaib ini menjadi berita utama karena memberikan ultimatum kepada orang tuanya.

Baca juga: Guru Ini Terima Hadiah Seharga Mobil dari Siswanya Usai Dipromosikan Jadi Kepala Sekolah

Dia ternyata meminta kepada orang tuanya untuk dibelikan apartemen di Beijing. Jika tidak, dia akan berhenti kuliah.

"Orang tua ingin saya tinggal di Beijing. Namun, jika saya tidak mempunyai rumah sendiri, saya akan jadi seperti para gelandangan Beijing," ujar Zhang dalam sebuah wawancara TV kala itu.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com