Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Penantian 7 Tahun, Pasangan Ini Langsung Miliki Bayi Kembar Tiga

Kompas.com - 04/12/2023, 20:03 WIB
Albertus Adit,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Sumber Mothership

SINGAPURA, KOMPAS.com - Kisah unik kali ini datang dari Singapura. Setelah menantikan lama, pasangan suami-istri bernama Liew Tian En dan Hozanna Ngoh langsung memiliki tiga bayi kembar.

Mereka akhirnya menjadi orangtua usai Hozanna melahirkan dengan selamat di KK Women's and Children's Hospital (KKH), salah satu rumah sakit di Singapura.

Kelahiran tiga bayi itu menjadi akhir dari penantian panjang Liew dan Hozanna setelah berusaha selama tujuh tahun.

Baca juga: Pria Singapura yang Gugat Wanita karena Rayuannya Ditolak, Didakwa Penipuan Jual Macbook

Pasangan tersebut menceritakan awal mula hubungan mereka dari sekadar teman lalu menjadi keluarga.

"Kami teman gereja. Nanti 7 Desember menjadi 10 tahun usia pernikahan kami. Dan kami sudah mencoba untuk punya anak sekitar tujuh tahun," ujar Liew Tian En dalam wawancara dengan Mothership.

Kini, mereka mengaku senang telah menjadi orangtua dari bayi kembar tiga berusia dua bulan. Bayi-bayi itu diberi nama Irie, Caius, dan Aden.

Perjuangan hamil dan lahir bayi kembar tiga

Karena langsung punya anak kembar tiga, mereka pun harus berjuang keras di tengah malam untuk mengganti popok tanpa henti serta memberikan makan.

Menurut Hozanna, dia bisa mengandung setelah menempuh prosedur inseminasi buatan atau intrauterine insemination (IUI), salah satu jenis bantuan kesuburan.

"Ini adalah IUI putaran ketiga kami. Dua putaran pertama gagal," terangnya.

Suaminya, Liew Tian mengaku memiliki perasaan campur aduk, antara gembira dan terkejut setelah tahu istrinya hamil kembar tiga.

"Kami sangat bersyukur dia hamil, tapi saya ingat pikiran pertama saya adalah 'ya ampun, bagaimana kita bisa mengatur tiga anak?'," ucap Liew Tian.

Namun, Hozanna menimpali bahwa ini adalah penantian panjang untuk bisa hamil. Maka ia mengaku senang.

Meski demikian, Hozanna mengaku juga sempat khawatir tentang kondisi kehamilannya, termasuk takut kehilangan semua janin yang dikandung.

"Pada kehamilan ganda terdapat risiko keguguran yang lebih tinggi. Karena itu tergantung apakah tubuh saya, rahim saya bisa menahannya," tutur Hozanna.

Baca juga: Selain China, Kasus Pneumonia Anak Juga Menyebar di Belanda dan Denmark

Tidak hanya itu saja, nanti juga bisa terjadi persalinan prematur atau kondisi seperti preeklampsia, dan diabetes gestasional. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com