Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Usai Penantian 7 Tahun, Pasangan Ini Langsung Miliki Bayi Kembar Tiga

SINGAPURA, KOMPAS.com - Kisah unik kali ini datang dari Singapura. Setelah menantikan lama, pasangan suami-istri bernama Liew Tian En dan Hozanna Ngoh langsung memiliki tiga bayi kembar.

Mereka akhirnya menjadi orangtua usai Hozanna melahirkan dengan selamat di KK Women's and Children's Hospital (KKH), salah satu rumah sakit di Singapura.

Kelahiran tiga bayi itu menjadi akhir dari penantian panjang Liew dan Hozanna setelah berusaha selama tujuh tahun.

Pasangan tersebut menceritakan awal mula hubungan mereka dari sekadar teman lalu menjadi keluarga.

"Kami teman gereja. Nanti 7 Desember menjadi 10 tahun usia pernikahan kami. Dan kami sudah mencoba untuk punya anak sekitar tujuh tahun," ujar Liew Tian En dalam wawancara dengan Mothership.

Kini, mereka mengaku senang telah menjadi orangtua dari bayi kembar tiga berusia dua bulan. Bayi-bayi itu diberi nama Irie, Caius, dan Aden.

Perjuangan hamil dan lahir bayi kembar tiga

Karena langsung punya anak kembar tiga, mereka pun harus berjuang keras di tengah malam untuk mengganti popok tanpa henti serta memberikan makan.

Menurut Hozanna, dia bisa mengandung setelah menempuh prosedur inseminasi buatan atau intrauterine insemination (IUI), salah satu jenis bantuan kesuburan.

"Ini adalah IUI putaran ketiga kami. Dua putaran pertama gagal," terangnya.

Suaminya, Liew Tian mengaku memiliki perasaan campur aduk, antara gembira dan terkejut setelah tahu istrinya hamil kembar tiga.

"Kami sangat bersyukur dia hamil, tapi saya ingat pikiran pertama saya adalah 'ya ampun, bagaimana kita bisa mengatur tiga anak?'," ucap Liew Tian.

Namun, Hozanna menimpali bahwa ini adalah penantian panjang untuk bisa hamil. Maka ia mengaku senang.

Meski demikian, Hozanna mengaku juga sempat khawatir tentang kondisi kehamilannya, termasuk takut kehilangan semua janin yang dikandung.

"Pada kehamilan ganda terdapat risiko keguguran yang lebih tinggi. Karena itu tergantung apakah tubuh saya, rahim saya bisa menahannya," tutur Hozanna.

Tidak hanya itu saja, nanti juga bisa terjadi persalinan prematur atau kondisi seperti preeklampsia, dan diabetes gestasional. 

Tetapi menurut Hozanna, semua itu seperti kehamilan biasa. Hanya, perbedaannya pada perut tumbuh lebih cepat dan lebih besar.

"Saya pikir awal trimester kedua adalah saat perut membesar secara eksponensial. Itu mengkhawatirkanku karena aku cukup mungil, tinggiku 153 cm," katanya.

Proses kelahiran

Untuk proses kelahiran bayinya, Hozanna melalui operasi caesar. Sebab, jika lahir normal, terdapat banyak risiko.

"Itu direncanakan selama 35 minggu. Jadi sejak awal, kami tahu mereka akan menjadi bayi prematur, dan kami memperkirakan mereka akan dirawat di rumah sakit untuk sementara waktu. Kami hanya tidak tahu berapa lama," ujarnya.

Namun saat mencapai trimester ketiga, pemeriksaan menunjukkan bahwa salah satu bayi mereka mulai melambat pertumbuhannya.

Hingga pada akhirnya Hozanna melahirkan pada minggu ke-33.

"Kami melakukan pemeriksaan rutin, dan bayi lainnya menghadapi masalah cairan ketuban rendah," katanya.

Meski demikian, menurut Liew Tian, tim medis bekerja sangat baik dan mereka juga memberikan kepercayaan pada tim medis.

Akhirnya ketiga bayi bisa keluar yang dimulai pukul 09.24, 09.25, dan 09.26 untuk bayi ketiganya. Ketiga bayi lahir pada 6 Oktober 2023.

"Bagi saya, pandangan pertama saya terhadap bayi hanyalah kaki mereka," ucap Hozanna sambil tertawa.

Sebab, para dokter ingin segera menanganinya. Untuk itu, Hozanna hanya bisa melihat kaki ketiga bayinya saja.

Namun lain halnya dengan Liew Tian En. Meski juga sempat gelisah, dia senang karena penantian 30 minggu lebih akhirnya bisa berhasil.

Dia kemudian mencatat setiap detail hasil dari NICU untuk kemudian dilaporkan kepada istrinya.

Dengan perawatan kanguru

Setelah sang buah hati lahir, mereka kemudian mengikuti arahan dari pihak rumah sakit tentang banyak hal, seperti bagaimana cara mengatur pernapasan, ikatan terhadap bayi, dan lain sebagainya.

Salah satunya mengenai perawatan kanguru, yakni melakukan perawatan kulit ke kulit.

"Jadi bayinya ada pada kita. Jadi bayi kami merasakan kehangatan kami. Kami juga meletakkan bayi di dekat sisi kiri dada, sehingga bayi bisa mendengar detak jantung kami," ungkap Liew Tian.

Sedangkan manfaat kedua ialah bagaimana hal ini membantu tubuh mengatur suhunya dengan lebih baik. Sebab, sesuatu yang mungkin tidak begitu baik dilakukan oleh bayi prematur.

"Namun bagi orang tua juga ada banyak manfaat emosional. Sebelum melakukan perawatan kanguru, Anda melihatnya di ranjang bayi, di rumah sakit. Mereka mungkin memiliki tabung dan sebagainya, dan Anda sangat takut untuk menyentuhnya," jelas Hozanna.

"Namun ketika Anda benar-benar menggendong bayinya, meskipun ada selang di sekelilingnya, ada ikatan yang tidak dapat Anda jelaskan," tambahnya.

Mereka melakukannya setiap hari. Total akumulasi jamnya ialah 31 jam 52 menit dalam 19 hari.

Arti nama ketiga bayi

Liew Tian En menjelaskan arti dari ketiga nama bayinya. Lantaran mereka beragama Kristen, maka mereka menamainya sesuai keyakinan mereka.

Mereka memikirkan ungkapan "In Christ Alone". Jadi disingkat I, C, dan A.

"Kami juga menginginkan sesuatu yang sedikit berbeda. Kami mencari dan menyukai arti di balik nama tersebut," jelas Liew.

Jadilah nama anak mereka, yakni Irie yang berarti "harmoni", Caius berarti "bersukacita", dan Aden artinya "api".

"Karena Aden berada di dasar (rahim). Jadi saya selalu merasa dia harus menahan kedua saudaranya, jadi dia seperti api di bawah," kata Hozanna.

Sedangkan, Caius seringkali menendang dan bergerak.

"Setiap kali aku merasakan dia bergerak, aku selalu merasa sangat bahagia, ingin tahu dia ada di sana. Jadi namanya sangat pas," lanjut Hozanna.

Sementara nama Irie mereka berikan kepada bayi yang perempuan.

https://www.kompas.com/global/read/2023/12/04/200300770/usai-penantian-7-tahun-pasangan-ini-langsung-miliki-bayi-kembar-tiga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke