Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kelahiran Rendah di Korsel Bisa Jadi Peluang Pendidikan bagi Indonesia

Kompas.com - 28/09/2023, 14:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Pada Agustus 2023, seperti diberitakan University World News, Pemerintah Korea Selatan bahkan meluncurkan "Study Korea 300K Project (Proyek Study Korea 300K)", sebuah rencana untuk menarik 300.000 mahasiswa internasional hingga 2027 atau menaikkan angkanya menjadi 31 persen.

Hal ini untuk mengatasi penurunan populasi mahasiswa sekaligus menjaring mahasiswa berbakat.

Baca juga: Tak Cuma Bali, 2 Hal Ini Juga Digemari Wisman Korea Selatan

Dari angka tersebut, rinciannya adalah 220.000 untuk program gelar dan 80.000 untuk program non-gelar.

"Dalam hal itu, Korea bisa menyediakan banyak kesempatan, terutama untuk generasi-generasi muda di Asia Tenggara, termasuk Indonesia."

"Jadi ini seperti win-win solution," ucap Choe.

Pentingnya pertukaran dua arah

Secara khusus, untuk mempererat relasi orang-ke-orang antara Korea Selatan dan Indonesia, Choe juga menyoroti pentingnya ada pertukaran dua arah dalam berbagai sektor, terutama di kalangan generasi muda.

"Menurut saya, pertukaran budaya orang-ke-orang seharusnya tidak satu arah. Penting untuk menjaganya tetap berjalan dua arah," ucap Choe.

Pertukaran dua arah, kata dia, dapat meningkatkan kesadaran publik (public awareness) antara kedua negara, sehingga meningkatkan angka interaksi dan pertukaran, terutama di kalangan muda yang akan menjadi pemimpin di generasi berikutnya.

Baca juga: Berapa Jam Puasa di Korea Selatan? Bergantung Pada Musim

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, reporter dari Hankook Ilbo Media Group, Jaeyeon Moon mengatakan, peran pihak ketiga juga penting untuk meningkatkan pertukaran orang-ke-orang tersebut.

Ia memberi contoh program fellowship kerja sama Korea Foundation dan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).

"Pemerintah Indonesia dan Korea penting untuk menguatkan itu dan bisa didukung oleh peran foundation."

"Seperti program ini, Korea Foundation mendukung dan menyediakan beasiswa untuk orang Indonesia sekolah di Korea," tuturnya.

Baca juga: Jepang Sumbang Turis Terbanyak ke Korea Selatan per Mei 2023

Di sisi lain, Jaeyoon menilai penting agar pertukaran budaya terus didorong lewat berbagai program agar relasi mahasiswa kedua negara bisa semakin erat.

"Misalnya, dibuatkan banyak festival yang semua orang bisa bergabung. Penting agar orang-orang Korea bisa semakin erat dengan mahasiswa-mahasiswa Indonesia," kata Jaeyeoon.

Artikel ini ditulis oleh jurnalis Kompas.com, Nabilla Tashandra, sebagai peserta Indonesia Next Generation Journalist Network on Korea 2023, yaitu program fellowship kerja sama Korea Foundation dan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com