Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Puas dengan KTT Perdamaian di Arab Saudi

Kompas.com - 08/08/2023, 18:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

JEDDAH, KOMPAS.com - Ukraina pada Senin (7/8/2023) mengaku puas dengan KTT perdamaian yang digelar di Arab Saudi untuk mengakhiri pertempuran, tanpa mengundang Rusia.

Perwakilan dari sekitar 40 negara termasuk China, India, Amerika Serikat dan Ukraina ikut serta dalam KTT di Jeddah ini.

"Kami sangat puas dengan hasil KTT tersebut," kata Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Harapan Besar Perdamaian Ukraina di Pundak Arab Saudi...

"Pertemuan di Arab Saudi adalah latihan untuk dunia karena tidak ada tempat bagi agresi kejam (oleh Rusia)."

Yermak menambahkan, ada kesepakatan tentang pertemuan berikutnya tetapi tidak ada tanggal pasti.

Lebih banyak negara akan berpartisipasi dan perwakilan China hadir di semua acara, imbuhnya.

Baca juga: Indonesia Hadiri KTT Perdamaian bagi Ukraina di Jeddah Arab Saudi

Rusia sebelumnya mengatakan, perdamaian hanya bisa dicapai jika Ukraina menurunkan senjata dan negara-negara Barat menghentikan pasokan senjata ke Kyiv.

Moskwa juga meminta Ukraina menyerahkan wilayah pendudukannya ke Rusia.

"Fondasi asli dari kedaulatan Ukraina--statusnya yang netral, nonblok dan non-nuklir--harus dikonfirmasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.

Perang Rusia-Ukraina telah berjalan lebih dari setahun sejak pecah pada Februari 2022. Pasukan Kyiv kini sedang melancarkan serangan balik untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang lepas dari tangan mereka.

Baca juga: Rusia Buka Kemungkinan Damai dengan Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com