Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Besar Perdamaian Ukraina di Pundak Arab Saudi...

Kompas.com - 06/08/2023, 08:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

DUBAI, KOMPAS.com - Para pejabat senior dari sekitar 40 negara termasuk Amerika Serikat, China dan India mengadakan pembicaraan di Arab Saudi pada hari Sabtu (5/8/2023).

Ukraina berharap diskusi itu akan menghasilkan kesepakatan mengenai prinsip-prinsip utama untuk mengakhiri perang dengan Rusia di Ukraina secara damai.

Pertemuan dua hari ini merupakan bagian dari dorongan diplomatik oleh Ukraina untuk membangun dukungan di luar pendukung utama Barat dengan menjangkau negara-negara yang enggan untuk berpihak pada konflik yang telah menghantam ekonomi global.

Baca juga: Viral Wanita Saudi Buta Huruf Berusia 110 Tahun Belajar Baca Tulis Al Quran

Dilansir dari Reuters, Presiden Volodymyr Zelensky berharap dapat menyepakati prinsip-prinsip untuk pertemuan puncak para pemimpin global yang sedang diupayakannya pada musim gugur nanti.

Dia mengatakan bahwa penting untuk mengadakan pembicaraan bilateral di sela-sela pertemuan di Jeddah.

Berbicara pada hari Sabtu, ia mengakui adanya perbedaan-perbedaan di antara negara-negara yang hadir, tetapi mengatakan bahwa tatanan internasional yang berbasis aturan harus dipulihkan.

"Benua yang berbeda, pendekatan politik yang berbeda untuk urusan dunia. Namun semua disatukan oleh prioritas hukum internasional," katanya.

Rusia sendiri tidak hadir, meskipun Kremlin mengatakan akan mengawasi pembicaraan tersebut.

Para pejabat Ukraina, Rusia dan internasional mengatakan bahwa tidak ada prospek untuk melakukan pembicaraan damai secara langsung antara Ukraina dan Rusia saat ini, dengan perang yang sedang berkecamuk.

Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan bahwa tidak akan ada pernyataan bersama setelah pertemuan ini, namun Saudi akan mempresentasikan sebuah rencana untuk pembicaraan lebih lanjut, dengan kelompok-kelompok kerja untuk mendiskusikan isu-isu seperti keamanan pangan global, keamanan nuklir dan pembebasan tahanan.

Baca juga: Arab Saudi Minta Warganya Segera Tinggalkan Lebanon

Pejabat tersebut menggambarkan pembicaraan tersebut sebagai sesuatu yang positif, dan mengatakan bahwa ada kesepakatan bahwa penghormatan terhadap integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina harus menjadi inti dari penyelesaian perdamaian.

Pengekspor minyak terbesar di dunia, Arab Saudi, yang telah menjalin kontak dengan kedua belah pihak sejak Rusia menginvasi Ukraina Februari lalu, telah berperan dalam mengumpulkan negara-negara yang tidak bergabung dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya, demikian ungkap para diplomat Barat.

China, yang tidak menghadiri putaran pembicaraan sebelumnya di Kopenhagen, mengirimkan Utusan Khusus untuk Urusan Eurasia Li Hui, kata Beijing pada hari Sabtu.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Produk Barat Terus Dikirim ke Rusia | Arab Saudi Jadi Tuan Rumah KTT Perdamaian Ukraina

China telah menjaga hubungan ekonomi dan diplomatik yang erat dengan Rusia sejak konflik dimulai dan telah menolak seruan untuk mengutuk Moskwa.

"Kami memiliki banyak perbedaan pendapat dan kami telah mendengar posisi-posisi yang berbeda, namun penting untuk memiliki prinsip-prinsip yang sama," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com