Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Negara Dilaporkan Akan Ikuti KTT Perdamaian Ukraina di Arab Saudi

Kompas.com - 01/08/2023, 13:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak perdamaian yang diselenggarakan Ukraina pada awal Agustus.

Agenda pertemuan tersebut pertama kali dilaporkan Wall Street Journal (WSJ).

Disebutkan, bahwa diskusi itu akan berlangsung pada 5 dan 6 Agustus dengan dihadiri diplomat dari sekitar 30 negara.

Baca juga: Arab Saudi Akan Jadi Tuan Rumah Perundingan Damai Ukraina, Rusia Tak Diundang

Namun, rincian mengenai pertemuan tersebut masih dalam pembicaran dan belum ada tanggal resmi rencana penyelenggaraan.

Dikutip dari Associated Press (AP), pejabat yang berbicara dengan syarat anonim, berkata pada Sabtu (29/7/2023) malam, bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk mencari cara dalam memulai negosiasi terkait agresi Rusia.

Dikatakan, KTT perdamaian Ukraina itu akan diadakan di Jeddah, kota pelabuhan Laut Merah.

"Mereka yang ambil bagian dalam KTT itu adalah termasuk Ukraina, Brazil, India, Afrika Selatan, dan beberapa negara lain," kata pejabat itu.

Seorang pejabat tingkat tinggi dari pemerintahan Presiden AS Joe Biden juga kemungkinan bakal hadir.

Menurut pejabat itu, acara tersebut diawasi oleh Kyiv dan Rusia tidak akan diundang.

Pejabat Saudi tidak segera menanggapi permintaan komentar dari AP, begitu pula Kedutaan Besar Ukraina di Riyadh.

Baca juga: Biden Isyaratkan Kemungkinan Arab Saudi Bersedia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Kabar tentang KTT itu yang jelas muncul setelah penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan mengunjungi kerajaan itu pada Kamis (27/7/2023).

Pejabat yang berbicara kepada AP mengatakan, KTT itu akan menjadi langkah selanjutnya setelah pembicaraan yang berlangsung di Kopenhagen pada Juni.

Arab Saudi menjadi tuan rumah KTT tersebut menyusul kehadiran Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada pertemuan puncak Liga Arab di Jeddah pada Mei.

Negara-negara Arab saat itu menyatakannya dukungan mereka untuk Kyiv.

Negara-negara Arab sebagian besar tetap mengambil posisi netral sejak Rusia melancarkan perang di Ukraina pada Februari 2022, sebagian dikarenakan oleh hubungan militer dan ekonomi mereka dengan Moskwa.

Arab Saudi juga mempertahankan hubungan dekat dengan Rusia sebagai bagian dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau OPEC+ (The Organization of the Petroleum Exporting Countries).

Pemotongan produksi minyak oleh OPEC, bahkan ketika perang Rusia di Ukraina meningkatkan harga energi, telah membuat marah Presiden Joe Biden dan anggota parlemen AS.

Baca juga: Rusia Intensifkan Serangan terhadap Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com