Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin: Rusia Tak Menolak Pembicaraan Damai dengan Ukraina

Kompas.com - 30/07/2023, 14:32 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

ST PETERSBURG, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu (29/7/2023) mengatakan, sebuah inisiatif dari pemimpin Afrika dapat menjadi dasar bagi perdamaian di Ukraina.

Namun, kata dia, serangan-serangan Ukraina membuat hal ini menjadi sulit untuk direalisasikan.

Putin berbicara demikian dalam sebuah konferensi pers setelah bertemu dengan para pemimpin Afrika di St Petersburg pada Jumat (28/7/2023).

Baca juga: Rangkuman Hari ke-521 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal Ukraina di Taganrog | Bantuan Qatar untuk Ukraina

Dalam pertemuan itu, Putin mendengarkan seruan mereka untuk melaksanakan rencana perdamaian itu. 

"Ada beberapa ketentuan dalam inisiatif perdamaian ini yang sedang dilaksanakan. Tetapi, ada beberapa hal yang sulit atau tidak mungkin dilaksanakan," ucap dia, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Reuters melaporkan pada Juni bahwa upaya Afrika untuk menengahi konflik Rusia-Ukraina bisa dimulai dengan langkah-langkah membangun kepercayaan yang dilanjutkan dengan perjanjian penghentian penyerangan. Setelah itu, disusul dengan negosiasi antara Rusia dan Barat.

Putin mengatakan bahwa salah satu poin dalam inisiatif itu adalah gencatan senjata.

“Namun, tentara Ukraina dalam posisi ofensif, mereka menyerang. Mereka menerapkan operasi ofensif strategis dalam skala besar. Kami tidak bisa melakukan gencatan senjata ketika kami diserang,” ujar Putin.

Baca juga: AS Yakin Menhan Rusia di Korea Utara untuk Cari Senjata

Mengenai pertanyaan tentang memulai pembicaraan damai, dia mengatakan, “Kami tidak menolaknya (pembicaraan damai)... Agar proses bisa dimulai, perlu persetujuan dari kedua belah pihak”.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menolak ide gencatan senjata saat ini karena akan memberi Rusia kontrol atas hampir seperlima wilayah negara itu.

Alasan lainnya, gencatan senjata akan memberi waktu bagi pasukan Rusia untuk menyusun kembali kekuatan setelah perang selama 17 bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com