Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Bilang ke China, Ada Hambatan Serius dalam Pembicaraan Damai dengan Ukraina

Kompas.com - 27/05/2023, 11:04 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Jumat (26/5/2023) mengatakan kepada utusan khusus China Li Hui, ada hambatan serius untuk melanjutkan pembicaraan damai dengan Ukraina.

"Menteri Luar Negeri Rusia menegaskan kembali komitmen Moskwa untuk penyelesaian konflik politik-diplomatik, menyebutkan ada hambatan serius untuk dimulainya kembali pembicaraan damai yang dibuat oleh pihak Ukraina dan para mentor Baratnya," kata Kementerian Luar Negeri Rusia, dikutip dari kantor berita AFP.

Selama pertemuan dengan Li, yang merupakan Duta Besar China di Rusia pada 2009-2019, Lavrov juga memuji posisi seimbang Beijing di Ukraina.

Baca juga: Jerman Minta China Gunakan Pengaruhnya untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina

Meski China mengaku sebagai pihak netral dalam konflik Ukraina, mereka dikritik karena menolak mengecam invasi Moskwa.

"Kedua pihak menyatakan kesiapan untuk lebih memperkuat kerja sama kebijakan luar negeri Rusia-China, yang selalu ditujukan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan dan planet ini secara keseluruhan," lanjut Kemlu Rusia.

Secara terpisah, Li juga bertemu dengan dua deputi Lavrov yaitu Mikhail Galuzin dan Andrei Rudenko.

"Kekhawatiran diungkapkan tentang konsekuensi berbahaya dari meningkatnya keterlibatan negara-negara NATO dalam konflik Ukraina, (dan) tindakan mereka untuk memiliterisasi Ukraina," ujar kementerian tersebut, mengacu pada pertemuan antara Galuzin dan Li.

Baca juga: Sejumlah Perusahaan Barat Masih Beroperasi di Rusia meski Diam-diam

Kunjungan utusan China ke ibu kota Rusia terjadi setelah Li bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv awal bulan ini.

Li mengatakan, "Tidak ada obat mujarab untuk menyelesaikan krisis".

Sejak awal serangan Rusia di Ukraina, Beijing dan Moskwa semakin dekat di bawah kemitraan yang berfungsi sebagai benteng diplomatik melawan Barat.

Presiden China Xi Jinping mengunjungi Moskwa pada Maret dan mengatakan bahwa hubungan kedua negara memasuki era baru.

Baca juga: Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Rusia Mulai Tempatkan Senjata Nuklir Taktis di Belarus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com