Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Ukraina Berusaha Jebak Rusia di Bakhmut

Kompas.com - 24/05/2023, 17:04 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: VOA Indonesia

BAKHMUT, KOMPAS.com - Pasukan Ukraina mengatakan, mereka terus bergerak maju di sisi utara dan selatan kota Bakhmut dalam upaya mengepung dan menjebak pasukan Rusia, hanya beberapa hari setelah Moskwa mengklaim telah berhasil merebut wilayah itu setelah pertempuran delapan bulan.

Perkembangan terbaru ini memberi kedua pihak alasan untuk sama-sama mengeklaim bahwa momentum berpihak pada mereka, dalam lansekap yang belum lama ini dibandingkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan bom atom di Hiroshima.

Akhir pekan lalu, kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner, merilis sebuah video yang mengeklaim untuk menunjukkan pasukannya mengibarkan bendera mereka di atas reruntuhan.

Baca juga: TV Rusia Heboh Laporkan Bakhmut Telah Direbut

Kantor berita Reuters dapat memverifikasi video drone tersebut, tetapi tidak dapat memverifikasi kapan video itu direkam.

Ed Arnold dari lembaga think tank Royal United Services di London mengatakan bahwa “tampaknya Bakhmut masih diperebutkan.”

“Tapi pada akhirnya, kita harus melihat pertempuran ini dari perspektif yang lebih luas. Rusia telah mengerahkan semua yang mereka miliki sejak Agustus, dan mereka baru berhasil merebut kota itu sekarang, kurang lebih."

"Tapi pada saat yang sama, kalau kita melihat gambar-gambar, sudah tidak ada apa-apa lagi di kota itu. Ini adalah titik yang sangat tidak penting dalam peta yang lebih besar. Sebenarnya ini semua lebih mengenai upaya untuk mencoba menanam setiap pasukan agar mereka tidak bisa bertempur di tempat lain di Ukraina.”

“Masalahnya sekarang, Rusia hanya akan berada di wilayah yang mungkin mereka sendiri tidak bisa tinggali lama-lama karena tidak ada infrastruktur, sehingga kemudian kemampuan untuk mempertahankan kota itu dan upaya perluasan ke sisi barat akan menjadi sangat, sangat sulit.”

Baca juga:

Sementara itu, dalam pernyataan publik lainnya yang bernada mengejek pasukan militer reguler Rusia, kepala Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, telah menegaskan kembali janjinya untuk menarik tentara bayarannya keluar dari kota itu mulai 25 Mei, menyerahkan kendali kepada pasukan pemerintah.

Ia menuduh militer Rusia meninggalkan pasukannya, bahkan ketika pasukan tentara bayarannya bergerak maju. Tuduhan itu dibantah Kementerian Pertahanan Rusia.

Perkembangan pada minggu-minggu mendatang akan menunjukkan seberapa masif kerugian besar di Bakhmut berdampak pada perang dalam skala lebih luas.

Baca juga: Bos Wagner Klaim Rebut Total Bakhmut, Berencana Serahkan ke Rusia 25 Mei

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Pasukan Ukraina Berusaha Menjebak Rusia di Bakhmut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com