Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Hadiri KTT Perdamaian bagi Ukraina di Jeddah Arab Saudi

Kompas.com - 06/08/2023, 23:59 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Eva Mazrieva/VOA Indonesia

JEDDAH, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia mengirim Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI di Riyadh untuk mengikuti konferensi guna mencari solusi damai di Ukraina yang diselenggarakan di kota pelabuhan Jeddah, Arab Saudi, akhir pekan ini.

Juru bicara Kementeriaan Luar Negeri Teuku Faizasyah mengonfirmasi hal ini ketika dihubungi VOA melalui telepon pada Jumat (4/8/2023) petang.

Belum ada informasi tentang pesan khusus yang akan disampaikan Indonesia dalam pertemuan itu.

Baca juga: Arab Saudi Akan Jadi Tuan Rumah Perundingan Damai Ukraina, Rusia Tak Diundang

Namun, Indonesia telah secara aktif ikut berupaya mendamaikan Rusia dan Ukraina. Presiden Joko Widodo telah datang langsung ke Kyiv pada akhir Juni 2022, dan juga ke Moskwa pada awal Juli pada tahun yang sama.

Konferensi yang menurut rencana akan dihadiri oleh 40 negara itu bertujuan untuk menemukan cara memulai perundingan guna mengakhiri invasi Rusia di Ukraina yang sudah berlangsung lebih dari satu setengah tahun.

Kantor berita Associated Press mengutip salah seorang pejabat Arab Saudi yang berbicara dengan syarat anonim karena tidak berwenang membahas soal ini kepada publik, mengatakan Rusia tidak diundang dalam pertemuan itu.

Bertemu dengan Presiden Ukraina Zelensky, Jokowi menyatakan Indonesia siap menjadi jembatan perdamaian antara Ukraina dan Rusia.BIRO SETPRES RI via VOA INDONESIA Bertemu dengan Presiden Ukraina Zelensky, Jokowi menyatakan Indonesia siap menjadi jembatan perdamaian antara Ukraina dan Rusia.
Beberapa jam kemudian Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak mengonfirmasi pelaksanaan pertemuan itu di Arab Saudi, tanpa menyebut nama Jeddah sebagai lokasi.

“Rumusan Perdamaian Ukraina (Ukrainian Peace Formula) akan mencakup 10 poin fundamental yang tidak saja akan memastikan perdamaian bagia Ukraina, tetapi juga menciptakan mekanisme untuk mengatasi konflik baru di masa depan,” ujar Yermak dalam pernyataan itu.

Ia menambahkan, “Kami sangat yakin bahwa rencana perdamaian Ukraina ini dapat dijadikan landasan atau dasar karena perang yang berlangsung di wilayah kami.”

Yermak menggambarkan 10 poin itu sebagai hal-hal yang telah “dibahas secara individual dan berkelompok dengan perwakilan dari lebih 50 negara hampir setiap minggu.”

Baca juga: Harapan Besar Perdamaian Ukraina di Pundak Arab Saudi...

Beragam usul perdamaian

Sebelumnya Ukraina menjabarkan bahwa sepuluh poin rumusan perdamaian itu mencakup pemulihan integritas wilayah Ukraina, penarikan pasukan Rusia, pembebasan seluruh tahanan, pengadilan bagi mereka yang bertanggungjawab dalam agresi itu, dan jaminan keamanan bagi Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin baru saja menyelesaikan pertemuan di St Petersburg dengan beberapa pemimpin Afrika tentang rencana perdamaian yang mereka usulkan.

Sementara China dan Paus Fransiskus secara terpisah juga memberi usul tersendiri. Belum ada rincian kapan usulan-usulan perdamaian ini akan dirilis pada publik.

Arab Saudi belum mengaku adanya penyelenggaraan konferensi itu dan tidak menjawab permohonan media untuk memberikan komentar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com