Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Ganti Lambang Palu Arit Soviet di Patung Raksasa Kyiv dengan Logo Trisula Negara

Kompas.com - 06/08/2023, 19:13 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Ukraina telah mengganti lambang palu dan arit di sebuah patung raksasa yang menghadap ibu kota Kyiv dengan logo trisula lambang negara pada Minggu (6/8/2023).

Lambang trisula Ukraina kini berkilauan di perisai patung Ibu Tanah Air itu setelah para pekerja konstruksi memasangnya.

Operasi pemasangan trisula sebagai pengganti lambang Soviet di patung baja setinggi 62 meter ini dimulai pada Juli 2023.

Baca juga: Ukraina Turunkan Simbol Palu dan Arit dari Patung Besar di Kyiv

Ukraina sedang berupaya membersihkan area publiknya dari memorial pemerintahan Rusia dan Uni Soviet.

Lambang palu dan arit yang awalnya menghiasi perisai diturunkan pada Selasa (1/8/2023).

Kantor berita AFP melaporkan, pada Minggu pagi yang cerah tak lama setelah pukul 06.00 waktu setempat, pekerja konstruksi memasang trisula setinggi 7,6 meter sambil menunggu penyesuaian akhir.

Mereka berpose mengibarkan bendera Ukraina di atas perisai.

Patung ini berdiri tinggi di tepi Sungai Dnieper, dengan mengacungkan pedang dan perisai.

Diditikan pada 1981, patung yang jika dihitung termasuk alasnya total setinggi 102 meter ini adalah monumen tertinggi di Ukraina, dan dibangun sebagai peringatan kemenangan Soviet dalam Perang Dunia II.

Namun, patung ini sekarang menjadi bagian museum tentang peran Ukraina dalam Perang Dunia II, melanjutkan upaya negara pro-Barat itu untuk menghapus referensi sejarah Soviet.

Baca juga:

Kementerian Kebudayaan Ukraina mendukung rencana memberikan patung Ibu Tanah Air perisai baru dengan lambang trisula negara.

Direktur museum yakni Yuriy Savchukpo meminta agar patung ini diganti namanya menjadi Ibu Ukraina.

Proyek penggantian perisai patung menelan biaya 28 juta hryvnia (Rp 11,5 miliar). Para pejabat Ukraina mengeklaim dananya akan dibiayai oleh sumbangan perusahaan, bukan uang negara.

Survei yang ditugaskan oleh Kementerian Kebudayaan Ukraina tahun lalu menemukan, 85 persen warga Ukraina mendukung penghapusan simbol palu dan arit.

Baca juga: Alasan Kenapa Ukraina Membenci Rusia dan Uni Soviet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com