Paus Fransiskus Berdoa untuk Ukraina di Kuil Portugal, Sempat Lewatkan Teks Sambutan

LISBOA, KOMPAS.com - Paus Fransiskus mengunjungi kota Fatima di Portugal pada Sabtu (5/8/2023) untuk berdoa di sebuah kuil yang terkenal dengan ramalan apokaliptik tentang neraka, perdamaian, dan komunisme Soviet.

Paus, seperti dilansir dari AFP, menghabiskan pagi hari di Fatima, berdoa bersama orang sakit dan tahanan, bersama para peziarah yang mulai memenuhi pelataran tengah kuil jauh sebelum matahari terbit.

Saat berdoa di depan patung Madonna, kebakaran hutan di dekatnya mengubah langit menjadi hitam pekat dan mengirimkan abu beterbangan ke kerumunan.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-522 Serangan Rusia ke Ukraina: Moskwa Disasar Drone | Permintaan Paus Fransiskus

Untuk ketiga kalinya dalam perjalanannya, Fransiskus membuang sambutannya yang sudah disiapkan dan bahkan tidak membacakan doa yang telah disiapkan untuk acara tersebut.

Sebagai gantinya, dia menawarkan meditasi tentang pelukan penyambutan Perawan Maria, kepada siapa tempat suci itu didedikasikan.

Juru bicara Vatikan tidak segera menjawab pertanyaan tentang mengapa Paus sekali lagi melewatkan teks yang direncanakannya.

Paus yang berusia 86 tahun sering menyimpang dari ucapannya yang telah disiapkan, terlebih lagi ketika berbicara dalam bahasa Spanyol asalnya.

Namun pada hari Jumat (4/8/2023) dia mengatakan kacamatanya tidak berfungsi dan dia tidak bisa membaca dengan baik serta tidak ingin mengganggu penglihatannya.

Dalam acara itu, Uskup Fatima Jose Ornelas, yang juga datang, berdoa untuk Ukraina secara eksplisit dalam sambutannya.

“Kami mengasosiasikan diri kami dengan doa Yang Mulia untuk perdamaian, tempat perlindungan ini sangat teridentifikasi, khususnya memikirkan perang di Ukraina dan begitu banyak konflik lain di dunia,” katanya.

Baca juga: Paus Fransiskus Minta Rusia Kembali ke Kesepakatan Biji-bijian Ukraina

Perjalanan itu merupakan perjalanan singkat dari Lisbon, di mana Paus memimpin perayaan Hari Orang Muda Sedunia, jambore besar Katolik yang telah mengumpulkan hampir 1 juta orang muda Katolik.

Dia kembali ke ibu kota Portugis untuk kebaktian Sabtu malam dan kemudian akan memimpin Misa terakhir pada hari Minggu, di mana lokasi festival iman edisi berikutnya akan diumumkan.