Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Pamer Rudal Balistik dan Drone pada Peringatan 70 Tahun Hari Kemenangan

Kompas.com - 29/07/2023, 08:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara menampilkan rudal-rudal berkemampuan nuklir dan drone-dorne baru dalam parade militer besar yang diadakan di Pyongyang untuk memperingati 70 tahun berakhirnya Perang Korea pada Kamis (27/7/2023) malam waktu setempat.

Oleh Korea Utara, peringatan tersebut dirayakan sebagai "Hari Kemenangan".

Kantor berita negara Korea Utara, KCNA, melaporkan pada Jumat (28/7/2023), pemimpin Kim Jong Un serta delegasi dari China dan Rusia yang sedang berkunjung turut menyaksikan parade militer. 

Baca juga: AS Tak Punya Informasi soal Tentara yang Menyeberang ke Korea Utara

Delegasi China dan Rusia, termasuk Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, adalah pengunjung pertama ke Korea Utara sejak munculnya pandemi Covid-19.

Kehadiran para delegasi di acara-acara yang memamerkan rudal nuklir Korea Utara –yang dilarang oleh Dewan Keamanan PBB dengan dukungan China dan Rusia– merupakan perubahan kontras dari tahun-tahun sebelumnya. Diketahui, Beijing dan Moskwa berusaha menjauhkan diri dari senjata nuklir dan rudal balistik yang dikembangkan oleh sekutu mereka itu.

Menurut KCNA, persenjataan yang dipamerkan dalam parade tersebut termasuk rudal balistik antarbenua Hwasong-17 dan Hwasong-18 terbaru Korea Utara, yang diyakini memiliki jangkauan untuk menyerang sasaran di manapun di Amerika Serikat.

"Acara tersebut juga menampilkan pameran terbang drone-drone penyerang dan drone mata-mata baru," lapor KCNA, sebagaimana dikutip dari AFP.

Dalam pidatonya pada acara parade militer, Menteri Pertahanan Korea Utara Jenderal Kang Sun Nam menuduh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.

Seorang perempuan berjalan melewati layar televisi di sebuah stasiun kereta api di Seoul, yang menayangkan siaran berita pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri parade militer di Pyongyang untuk memperingati 70 tahun gencatan senjata Perang Korea, Kamis (27/7/2023) malam.AFP Seorang perempuan berjalan melewati layar televisi di sebuah stasiun kereta api di Seoul, yang menayangkan siaran berita pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri parade militer di Pyongyang untuk memperingati 70 tahun gencatan senjata Perang Korea, Kamis (27/7/2023) malam.

Sebelum menghadiri parade militer, Kim dilaporkan sempat mengadakan resepsi dan makan siang dengan Shoigu.

Pemimpin Korea Utara itu bersumpah akan terwujudnya solidaritas dengan rakyat Rusia dan militernya.

"Shoigu memuji militer Korea Utara sebagai yang terkuat di dunia, dan keduanya membahas kerja sama keamanan dan pertahanan strategis," lapor KCNA.

Baca juga: Korea Utara Dilaporkan Tembakkan Beberapa Rudal Penjelajah ke Laut Kuning

Profesor studi internasional di Ewha Womans University di Seoul, Leif-Eric Easley, berpendapat kehadiran delegasi China dan Rusia di acara-acara dengan rudal balistik yang dilarang meragukan kesediaan negara-negara tersebut untuk menegakkan sanksi.

Rusia dan China telah menentang upaya yang dipimpin AS untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Korea Utara atas pengejaran rudal balistiknya yang berkelanjutan, dengan alasan tindakan yang ada harus dilonggarkan untuk tujuan kemanusiaan dan untuk membantu membujuk Pyongyang untuk bernegosiasi.

“Tidak membantu ketika dua anggota tetap Dewan Keamanan PBB secara terbuka mendukung rezim Korea Utara yang melanggar hak asasi manusia dan mencemooh resolusi yang melarang pengembangan nuklir dan misilnya,” kata Easley.

Sementara itu, Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Stephane Dujarric mengatakan, semua anggota Dewan Keamanan dan semua negara anggota PBB semestinya berbagi tanggung jawab yang sama untuk menegakkan resolusi Dewan Keamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com