PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara pada Minggu (9/7/2023) mengecam badan pengawas nuklir PBB atau IAEA karena menyetujui rencana Jepang membuang limbah PLTN Fukushima ke laut.
IAEA (Badan Energi Atom Internasional) menyetujui rencana Jepang membuang air limbah olahan dari PLTN Fukushima yang dilanda tsunami ke laut selama puluhan tahun mendatang.
Rencana tersebut menimbulkan kekhawatiran di negara-negara tetangga, seperti China yang melarang beberapa impor makanan dari Jepang dan memicu protes di Korea Selatan.
Baca juga: China Akan Larang Impor Makanan dari Jepang, Buntut Buang Limbah PLTN Fukushima?
"(Limbah PLTN Fukushima) berdampak buruk fatal pada kehidupan manusia dan keamanan serta lingkungan ekologis," kata seorang pejabat Kementerian Perlindungan Lingkungan Korea Utara yang dikutip media pemerintah KCNA.
"Utamanya adalah perilaku tidak masuk akal dari IAEA yang secara aktif mencontohkan dan memfasilitasi pembuangan air tercemar nuklir yang diproyeksikan oleh Jepang, yang tidak terbayangkan," tambahnya.
Dikutip dari kantor berita AFP, sekitar 1,33 juta meter kubik air tanah, air hujan, dan air untuk mendinginkan tercampur di PLTN Fukushima, tempat beberapa reaktor hancur setelah tsunami 2011 membanjiri sistem pendingin.
Operator PLTN Fukushima mengeklaim, mereka mengolah air untuk menghilangkan hampir semua unsur radioaktif kecuali tritium, dan berencana mengencerkannya sebelum membuangnya ke laut selama puluhan tahun mendatang.
Baca juga:
Kecaman Korea Utara keluar saat Kepala IAEA Rafael Grossi mengakhiri kunjungan tiga harinya ke Seoul. Ia menemui anggota parlemen oposisi yang mengkritik rencana pembuangan tersebut.
Sebelumnya pada Sabtu (8/7/2023), Grossi bertemu Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin untuk memaparkan temuan IAEA.
Park kemudian meminta kerja sama aktif dari IAEA untuk verifikasi keselamatan dan jaminan publik.
Setelah pertemuan itu, Grossi berujar bahwa IAEA akan tetap di PLTN Fukushima guna memastikan keselamatan di setiap langkah.
Baca juga: Kondisi PLTN Fukushima Kini, 12 Tahun Usai Gempa dan Tsunami Jepang 2011
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.