Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/03/2023, 20:43 WIB

Penulis: DW Indonesia

FUKUSHIMA, KOMPAS.com - Gempa bermagnitudo 9,0 pada 11 Maret 2011 memicu tsunami dahsyat yang menghancurkan sistem pendingin PLTN Fukushima. Tiga reaktor meleleh dan memuntahkan radiasi dalam jumlah besar.

Pada 11 Maret 2011, tiga reaktor di PLTN Fukushima Daiichi mengalami peleburan inti reaktor, setelah sistem pendinginnya hancur oleh tsunami besar yang dipicu oleh gempa bumi bermagnitudo 9,0. Bencana itu menyebabkan 18.500 orang tewas atau hilang.

Kini, Jepang bersiap membuang sejumlah besar air limbah radioaktif yang sudah diolah ke laut. Air itu berasal dari ruang bawah tanah reaktor yang bocor dan bercampur dengan air hujan dan air tanah.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami Tohoku Bikin Jepang Tertunduk Lesu

130 ton air terkontaminasi radiasi nuklir itu diolah dan kemudian disimpan dalam tangki, yang sekarang berjumlah sekitar 1.000 dan menutupi sebagian besar lahan PLTN Fukushima. Sekitar 70 persen dari "air yang diolah ALPS", dinamai menurut mesin yang digunakan untuk menyaringnya, masih mengandung unsur radiaktif Cesium dan radionuklida lainnya yang melebihi ambang batas aman paparan untuk dibuang ke laut.

Operator PLTN Tokyo Electric Power Company Holdings (TEPCO), menargetkan fasilitas tersebut siap pada musim semi.

TEPCO memerlukan persetujuan keselamatan dari Otoritas Regulasi Nuklir. Badan Energi Atom Internasional IAEA, untuk memastikan proyek tersebut memenuhi standar internasional. IAEA akan mengirim misi ke Jepang dan merilis laporannya sebelum pembuangan air limbah tercemar radiasi dimulai.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TEPCO mengatakan, radioaktivitas dapat dikurangi ke tingkat yang aman dan akan memastikan bahwa air yang disaring sudah memenuhi batas legal. Tritium memang tidak dapat dihilangkan dari air, tetapi tidak berbahaya dalam jumlah kecil dan secara rutin dilepaskan oleh pembangkit nuklir mana pun, kata para TEPCO.

Pekerjaan dekontaminasi di reaktor nuklir Fukushima Daiichi, Maret 2022.AP PHOTO/HIRO KOMAE via DW INDONESIA Pekerjaan dekontaminasi di reaktor nuklir Fukushima Daiichi, Maret 2022.
Pekerjaan dekontaminasi yang sulit

Fukushima Daiichi telah berjuang untuk menangani air yang terkontaminasi sejak bencana tahun 2011 lalu.

Pemerintah dan TEPCO mengatakan, tangki-tangki memang harus disingkirkan guna membuka jalan ke fasilitas-fasilitas untuk menonaktifkan PLTN itu, seperti ruang penyimpanan sisa-sisa bahan bakar yang meleleh dan limbah-limbah lainnya yang sangat terkontaminasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-467 Serangan Rusia ke Ukraina: Muncul Pidato Palsu Putin, Grup Warger Tawan Tentara Rusia

Rangkuman Hari Ke-467 Serangan Rusia ke Ukraina: Muncul Pidato Palsu Putin, Grup Warger Tawan Tentara Rusia

Global
Tertangkap Kamera, Perempuan Ini Curi Kalung Emas dari Leher Gadis Kecil di Keramaian

Tertangkap Kamera, Perempuan Ini Curi Kalung Emas dari Leher Gadis Kecil di Keramaian

Global
Robert Hanssen, Mantan Agen FBI yang Ternyata Jadi Mata-mata Rusia, Ditemukan Tewas di Penjara

Robert Hanssen, Mantan Agen FBI yang Ternyata Jadi Mata-mata Rusia, Ditemukan Tewas di Penjara

Global
Mantan Wapres Mike Pence Resmi Maju dalam Pilpres AS 2024

Mantan Wapres Mike Pence Resmi Maju dalam Pilpres AS 2024

Global
Berlumuran Darah, Wajah Korban Kecelakaan Kereta di India Sulit Dikenali Pihak Keluarga

Berlumuran Darah, Wajah Korban Kecelakaan Kereta di India Sulit Dikenali Pihak Keluarga

Global
Guru Mengaji di Senegal Ditangkap karena Perkosa 27 Murid

Guru Mengaji di Senegal Ditangkap karena Perkosa 27 Murid

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Rusia Hantam Lapangan Terbang | Ledakan Sonik Gemparkan Washington DC

[POPULER GLOBAL] Rudal Rusia Hantam Lapangan Terbang | Ledakan Sonik Gemparkan Washington DC

Global
Belgia Minta Penjelasan Ukraina tentang Senjata yang Dipakai untuk Serang Wilayah Rusia

Belgia Minta Penjelasan Ukraina tentang Senjata yang Dipakai untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Rusia Mulai Latihan Angkatan Laut di Perairan Jepang dan Laut Okhotsk

Rusia Mulai Latihan Angkatan Laut di Perairan Jepang dan Laut Okhotsk

Global
Kekhawatiran di Balik Dibukanya Keran Ekspor Pasir Laut Indonesia

Kekhawatiran di Balik Dibukanya Keran Ekspor Pasir Laut Indonesia

Global
Terbiasa Pakai Masker Covid-19, Orang-orang Jepang Ikut Kursus Senyum, Bayar Rp 800.000 Per Jam

Terbiasa Pakai Masker Covid-19, Orang-orang Jepang Ikut Kursus Senyum, Bayar Rp 800.000 Per Jam

Global
Ukraina Terkini: Utusan Perdamaian Paus Fransiskus Menuju ke Kyiv, Ini Targetnya

Ukraina Terkini: Utusan Perdamaian Paus Fransiskus Menuju ke Kyiv, Ini Targetnya

Global
Peran Indonesia di Tengah Persaingan AS-China di Asia-Pasifik

Peran Indonesia di Tengah Persaingan AS-China di Asia-Pasifik

Global
Kecelakaan Kereta India Tewaskan 288 Orang, Seberapa Aman Naik KA di Sana?

Kecelakaan Kereta India Tewaskan 288 Orang, Seberapa Aman Naik KA di Sana?

Global
UPDATE Kecelakaan Kereta di India: Layanan Kembali Normal Setelah 51 Jam, Rel Ditutup Kain Hijau

UPDATE Kecelakaan Kereta di India: Layanan Kembali Normal Setelah 51 Jam, Rel Ditutup Kain Hijau

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+