TOHOKU, KOMPAS.com - 11 Maret 2011, musibah besar menimpa Jepang. Gempa 9,0 magnitudo mengguncang kawasan Tohoku dan menimbulkan tsunami, yang berujung pada kerusakan sangat parah serta ribuan nyawa melayang atau hilang.
Gempa bumi terjadi pukul 2.46 siang waktu setempat. Pusat gempa terletak di 130 kilometer (km) timur kota Sendai, prefektur Miyagi, dengan kedalaman 30 km di bawah Samudra Pasifik.
Ini adalah gempa terdahsyat dalam sejarah "Negeri Sakura", dan yang terbesar keempat sepanjang sejarah dunia.
Gempa bumi terbesar di dunia terjadi di Valdivia, Chile pada 22 Mei 1960 dengan kekuatan 9,4-9,6 magnitudo.
Di bawahnya ada gempa Alaska 1964 yang mengguncang Amerika Serikat (AS) dan gempa serta tsunami Aceh 2004 dengan kekuatan 9,1-9,3 magnitudo.
Usai gempa bumi mengguncang, gelombang setinggi 10 meter mendatangi pantai dan sebagian kota Sendai, lalu membanjiri bandara dan permukiman di sekitarnya.
Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020, Ini Partisipasi Dua Astronot Jepang
Menurut beberapa laporan, gelombang air laut masuk ke daratan sejauh 10 km dan menyebabkan Sungai Natori meluap.
Gelombang tsunami yang menghantam pantai merusak prefektur Iwate, tepat di utara prefektur Miyagi, serta Fukushima, Ibaraki, dan Chiba, prefektur di sepanjang Pantai Pasifik di selatan Miyagi.
Daerah lain yang diterjang tsunami adalah Kamaishi dan Miyako di Iwate; Ishinomaki, Kesennuma, dan Shiogama di Miyagi; kemudian Kitaibaraki dan Hitachinaka di Ibaraki.
Ketika air kembali ke laut, puing-puing bangunan ikut terseret beserta ribuan korban yang terjebak dalam banjir.
Hamparan luas daratan tiba-tiba hilang terendam air laut.
Baca juga: Mengenal Alat Tes Virus Corona dari Singapura dan Jepang
Encyclopedia Britannia menyebutkan kecepatan tsunami yang menyebar dari pusat gempa mencapai 800 km/jam. Akibatnya, sejumlah kawasan lain di cekungan Pasifik juga mengalami gelombang tinggi.
Ombak setinggi 3,3-3,6 meter terlihat di pantai-pantai Kauai dan Hawaii, dan di Pulau Shemya ombaknya setinggi 1,5 meter.
Sembilan jam kemudian di California dan Oregon, Amerika Utara, gelombang tsunami setinggi 2,7 meter menghantam pantai-pantai di sana.
Dua minggu setelah bencana terjadi, pemerintah Jepang mengumumkan jumlah korban mencapai 10.000 orang, dan 1,5 kali dari jumlah itu dilaporkan hilang atau diduga tewas.