Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IAEA Izinkan Jepang Buang Limbah PLTN Fukushima ke Laut

Kompas.com - 05/07/2023, 19:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: DW Indonesia

TOKYO, KOMPAS.com - Rencana Pemerintah Jepang untuk membuang air limbah radioaktif olahan dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima ke lautan Pasifik telah disetujui oleh Badan Energi Atom Internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA) pada Selasa (4/7/2023).

Namun, sejumlah negara tetangga telah menyuarakan kekhawatirannya atas rencana kontroversial tersebut. Khususnya China, yang paling vokal menyampaikan kritik. Serikat nelayan lokal juga menyuarakan rasa protes terhadap rencana ini.

Baca juga: Jelang Pelepasan Limbah PLTN Fukushima, Warga Korsel Borong Garam dan Makanan Laut

Kerusakan unit tiga (kiri) dan empat (kanan) di PLTN Fukushima pascagempa bumi dan tsunami tahun 2011.DPA/AIR PHOTO SERVICE via DW INDONESIA Kerusakan unit tiga (kiri) dan empat (kanan) di PLTN Fukushima pascagempa bumi dan tsunami tahun 2011.
Laporan IAEA terkait rencana pembuangan limbah Fukushima

Kepala IAEA Rafael Mariano Grossi yang berada di Jepang sejak Selasa (4/7/2023) telah bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida untuk menyerahkan laporan akhir badan pengawas nuklir itu terkait rencana pembuangan limbah Fukushima.

Saat konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi, Grossi menyebut bahwa laporan itu menandai "bab penting" dalam kerja IAEA dalam dua tahun terakhir.

Dalam laporannya, IAEA menyebut bahwa rencana itu telah sesuai dengan standar keamanan internasional dan bakal memiliki "dampak radiologis yang dapat diabaikan oleh manusia dan lingkungan."

Para ahli dari IAEA menghabiskan waktu dua tahun untuk meninjau rencana tersebut.

"Ini adalah malam yang sangat spesial," kata Grossi kepada Kishida sebelum menyerahkan laporan akhir tersebut.

Kepala IAEA Rafael Grossi (kiri) dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (kanan) saat penyerahan laporan akhir peninjauan IAEA di Tokyo, Selasa (4/7/2023).AFP/GETTY IMAGES/ZHANG XIAOYU via DW INDONESIA Kepala IAEA Rafael Grossi (kiri) dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (kanan) saat penyerahan laporan akhir peninjauan IAEA di Tokyo, Selasa (4/7/2023).
Grossi memastikan bahwa IAEA bakal terus terlibat dalam proses awal, saat pembuangan hingga pascapembuangan limbah.

Ketika bertemu dengan Grossi, Kishida menyebut bahwa Tokyo akan terus mengedukasi soal keamanan dari rencana pembuangan ini, baik kepada penduduk Jepang maupun komunitas internasional.

Namun, rencana ini masih membutuhkan persetujuan akhir dari regulator nuklir Jepang, yakni Tokyo Electric Power Company (Tepco). Selain itu, tanggal pasti dimulainya rencana ini juga masih belum diumumkan.

Baca juga: Jepang Akan Buang Limbah PLTN Fukushima ke Laut, Indonesia Ikut Buka Suara

Rencana Jepang dengan limbah PLTN Fukushima

Kerusakan PLTN Fukushima pada 2011 dipicu oleh bencana alam gempa bumi dan tsunami yang dahsyat. Hal ini menyebabkan Pemerintah Jepang harus mengelola air yang digunakan untuk mendinginkan batang reaktor nuklir.

Sejak saat itu, otoritas Jepang telah mengelola air kontaminasi yang disimpan di hampir 1.000 tangki.

Kini, penyimpanan itu hampir mencapai kapasitasnya, dengan jumlah 1,37 ton. Jumlah ini dapat mengisi 500 kolam renang standar Olimpiade.

Air tersebut harus dibuang agar PLTN Fukushima dapat dinonaktifkan dan juga untuk mencegah terjadinya insiden kebocoran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com