Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Lakukan Kudeta Niger, Jenderal Abdourahamane Tchiani Nyatakan Diri sebagai Pemimpin Baru

Kompas.com - 29/07/2023, 06:25 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

NIAMEY, KOMPAS.com - Seorang jenderal kuat yang melakukan kudeta Niger menyatakan dirinya sebagai pemimpin baru negara Afrika Barat tersebut pada Jumat (28/7/2023).

Dia adalah Jenderal Abdourahamane Tchiani yang merupakan kepala Pasukan Pengawal Presiden sejak 2011.

Tchuani muncul di televisi pemerintah Niger dan mengumumkan bahwa dirinya adalah Presiden Dewan Nasional untuk Pengamanan Tanah Air.

Baca juga: Kudeta Niger: Kepala Militer Dukung Pemberontak Demi Hindari Pertumpahan Darah

Jenderal berusia 50-an tahun yang sebelumnya menjauhkan diri dari kehidupan publik itu menggambarkan kudeta Niger sebagai respons terhadap degradasi situasi keamanan yang terkait dengan pertumpahan darah jihadis.

Dia mempertanyakan makna dan ruang lingkup pendekatan keamanan untuk memerangi terorisme yang mengecualikan kolaborasi nyata dengan Burkina Faso dan Mali.

Burkina Faso dan Mali adalah negara tetangga yang menghadapi ancaman serupa.

Pasukan yang dipimpin Jenderal Abdourahamane Tchiani pun masih menahan Presiden Niger Mohamed Bazoum yang terpilih secara demokratis.

Kudeta Niger ini telah memicu keprihatinan yang luas.

Presiden Kenya William Ruto menyebut pengambilalihan kekuasaan oleh militer sebagai kemunduran serius bagi Afrika.

"Aspirasi rakyat Niger untuk demokrasi konstitusional ditumbangkan oleh pergantian pemerintahan yang tidak konstitusional," katanya dalam sebuah pesan video, dikutip dari AFP.

Presiden Nigeria Bola Tinubu menyampaikan, para pemimpin Afrika Barat akan bertemu pada Minggu (30/7/2023) di ibukota Nigeria, Abuja, untuk membahas kudeta tersebut.

Baca juga: Kudeta Niger, Perancis dan Rusia Desak Pemulihan Kekuasaan

"Masyarakat Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) dan komunitas internasional akan melakukan segalanya untuk mempertahankan demokrasi dan memastikan pemerintahan yang demokratis terus berakar kuat di wilayah ini," kata Tinubu, yang juga ketua blok regional  ECOWAS.

Uni Eropa mengancam akan memotong bantuan kepada Niger setelah apa yang dikatakannya sebagai serangan serius terhadap stabilitas dan demokrasi.

Amerika Serikat juga memperingatkan bahwa mereka mungkin akan menghentikan bantuan keamanan dan kerja sama lainnya, meskipun sekitar 1.000 tentara yang ditempatkan di negara itu akan tetap berada di sana untuk saat ini.

Sementara itu, dua wakil direktur kabinet Bazoum, Daouda Takoubakoye dan Oumar Moussa, menyebut pernyataan Tchiani tidak benar.

Mereka menuduh jenderal tersebut dan Pengawal Kepresidenan lainnya melakukan kudeta untuk keuntungan pribadi.

Sumber-sumber yang dekat dengan Bazoum mengatakan bahwa pemimpin terguling tersebut telah mempertimbangkan untuk mengganti Tchiani setelah hubungan mereka memburuk, sebuah keputusan yang seharusnya diambil dalam rapat kabinet pada tanggal 24 Juli.

Bazoum dan keluarganya telah dikurung sejak Rabu (27/7/2023) pagi di kediaman mereka di istana kepresidenan yang terletak di dalam kamp militer Pengawal Presiden yang berkekuatan 700 orang.

Dia dikatakan dalam keadaan sehat dan telah dapat berbicara melalui telepon dengan kepala negara lainnya.

Baca juga: Kudeta Niger: Komando Militer Mendukung, Presiden Melawan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com