Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kudeta Niger: Kepala Militer Dukung Pemberontak Demi Hindari Pertumpahan Darah

Kompas.com - 28/07/2023, 15:35 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber BRANDA

DOUALA, KOMPAS.com - Kepala Angkatan Bersenjata Niger Jenderal Abdou Sidikou Issa mendukung tindakan para pemberontak demi menghindari konfrontasi mematikan antara berbagai kekuatan yang bisa mengakibatkan pertumpahan darah dan membahayakan keamanan penduduk.

"Komando Militer Angkatan Bersenjata Niger telah memutuskan untuk menyetujui deklarasi Pasukan Pertahanan dan Keamanan untuk menghindari konfrontasi mematikan antara berbagai pasukan," kata sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh Issa pada Kamis (27/7/2023).

Tentara menyatakan bergabung dengan pasukan tersebut untuk melindungi integritas fisik presiden republik dan keluarganya, serta untuk menghindari pertumpahan darah.

Baca juga: Kudeta Niger, Perancis dan Rusia Desak Pemulihan Kekuasaan

Issa juga memperingatkan bahwa setiap intervensi militer eksternal dalam bentuk apa pun akan menimbulkan bencana dan konsekuensi yang tidak dapat dikendalikan bagi orang-orang dan kekacauan bagi negara.

Presiden Niger Mohamed Bazoum telah ditahan oleh unsur-unsur pasukan pengawal presiden sejak Rabu (26/7/2023) pagi.

Malam harinya, beberapa tentara muncul di televisi nasional untuk mengumumkan kudeta Niger atau penggulingan Bazoum.

Menyebut diri sebagai Dewan Nasional untuk Perlindungan Negara, mereka membacakan pernyataan kudeta dalam sebuah video dan disiarkan di televisi negara ORTN.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kolonel Mayor Amadou Abdramane, Bazoum telah digulingkan dan konstitusi ditangguhkan karena situasi keamanan negara yang memburuk dan krisis sosial ekonomi.

Jam malam akan diberlakukan antara pukul 22.00 hingga 05.99 pagi waktu setempat, dan semua perbatasan telah ditutup.

Namun, Bazoum mengatakan di Twitter pada Kamis bahwa, kemenangan yang diperoleh dengan susah payah akan dilindungi.

Baca juga: Kudeta Niger: Komando Militer Mendukung, Presiden Melawan

"Semua warga Niger yang mencintai demokrasi dan kebebasan akan memastikannya," tutur Bazoum.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dilaporkan sempat berbicara dengan Bazoum yang saat ini menentang upaya kudeta yang dilakukan oleh faksi militer.

Blinken menyatakan dukungan Washington untuk demokrasi di negara Afrika barat itu.

Sementara itu, Perdana Menteri Niger sementara, Hassoumi Massoudou mengutuk upaya kudeta tersebut.

Dia mengatakan kepada televisi Prancis, France24, bahwa para pemberontak belum menunggu akhir dari proses mediasi yang dimulai pada Rabu oleh mantan Presiden Niger Mahamadou Issoufou yang adalah pendahulu Bazoum.

Presiden Nigeria Ahmed Tinubu, yang juga menjabat sebagai Presiden Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS), juga terlibat dalam mediasi.

"Delegasi Nigeria tiba untuk menjadi penengah, seperti yang dilakukan mantan Presiden Issoufou. Namun, sebelum mediasi selesai, para pembangkang mengeluarkan pernyataan yang menyatakan perebutan kekuasaan mereka," kata Massoudou, sebagimana dikutip dari Antara.

Baca juga: Huru-hara Niger: Presiden Dikudeta, Militer Ambil Alih Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com