Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kudeta Niger: Komando Militer Mendukung, Presiden Melawan

Kompas.com - 27/07/2023, 20:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

NIAMEY, KOMPAS.com - Komando militer Niger pada hari Kamis (27/7/2023) menyatakan dukungannya terhadap kudeta yang dimulao oleh tentara pengawal presiden pada hari sebelumnya.

Mereka mengatakan bahwa prioritas saat ini adalah untuk menghindari ketidakstabilan di negara itu.

"Tentara perlu menjaga integritas fisik presiden dan keluarganya serta menghindari konfrontasi mematikan ... yang dapat menimbulkan pertumpahan darah dan mempengaruhi keamanan penduduk," demikian pernyataan yang ditandatangani oleh kepala staf angkatan darat, seperti dilansir dari Reuters.

Baca juga: Huru-hara Nigeria: Presiden Dikudeta, Militer Ambil Alih Negara

Presiden Mohamed Bazoum dan Menteri Luar Negeri Hassoumi Massoudou sebelumnya mendesak kekuatan-kekuatan demokratis di negara itu untuk melawan perebutan kekuasaan, sementara para pejabat Barat mengatakan bahwa status upaya kudeta itu tidak jelas.

Tentara mengatakan dalam pidato yang disiarkan di televisi pada larut malam bahwa Bazoum telah dilucuti dari kekuasaannya dan lembaga-lembaga republik telah dibekukan, yang menandai kudeta ketujuh di Afrika Barat dan Tengah sejak tahun 2020.

Mereka sebelumnya merebut istana kepresidenan di ibu kota Niamey, dengan presiden berada di dalamnya.

Bazoum, dalam sebuah unggahan di media sosial, bersumpah untuk melindungi pencapaian demokratis yang diperoleh dengan susah payah di negara yang merupakan sekutu penting bagi kekuatan Barat yang membantu memerangi pemberontakan di wilayah Sahel.

Massoudou juga menyerukan kepada para demokrat dan patriot untuk membuat upaya kudeta gagal, menurut sebuah posting di X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Ibu kota Niamey sepi pada Kamis pagi ketika warga terbangun karena hujan lebat, perbatasan yang ditutup dan jam malam nasional yang diberlakukan oleh para penghasut kudeta.

Baca juga: Pemilu Thailand: Panglima Militer Janji Tak Akan Kudeta meski Kalah

Massoudou mengatakan tidak semua tentara terlibat dalam upaya kudeta, dan sejumlah pejabat Barat, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada bukti di lapangan bahwa angkatan bersenjata mendukungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com