Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penyelamatan Pendaki Malaysia yang Menggigil di Zona Kematian Everest

Kompas.com - 01/06/2023, 18:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KATHMANDU, KOMPAS.com - Seorang pendaki Malaysia selamat setelah seorang pemandu Nepal menyeretnya turun dari bawah puncak Gunung Everest dalam penyelamatan ketinggian yang sangat jarang terjadi.

Gelje Sherpa, 30 tahun, sedang membimbing seorang klien China ke puncak Everest setinggi 8.849 meter (29.032 kaki) pada 18 Mei.

Dia lantas melihat pendaki Malaysia itu berpegangan pada tali dan menggigil kedinginan di daerah yang disebut zona kematian.

Baca juga: Dituduh Buat Klaim Palsu Soal Penaklukkan Puncak Everest, Pendaki India Buktikan Kemampuannya

Di sana, suhu dapat jatuh ke minus 30 derajat Celcius (86 Fahrenheit) atau lebih rendah.

Gelje pun mengangkut pemanjat sejauh 600 meter (1.900 kaki) dari area Balcony ke South Col, selama sekitar enam jam, di mana Nima Tahi Sherpa, pemandu lainnya, bergabung untuk menyelamatkan.

"Kami membungkus pendaki dengan alas tidur, menyeretnya di atas salju atau menggendongnya secara bergantian ke kamp III," kata Gelje.

Helikopter yang menggunakan tali panjang kemudian mengangkatnya dari Camp III setinggi 7.162 meter (23.500 kaki) ke base camp.

"Hampir tidak mungkin menyelamatkan pendaki di ketinggian itu," kata pejabat Kementerian Pariwisata Bigyan Koirala kepada Reuters. "Ini adalah operasi yang sangat langka."

Baca juga: Gunung Everest Mulai Didaki Kembali, Para Pendaki Capai Puncak Sambil Perbaiki Tali

Gelje mengatakan dia meyakinkan klien Chinanya untuk menghentikan upaya puncaknya dan turun gunung, dengan mengatakan penting baginya untuk menyelamatkan pendaki tersebut.

“Menyelamatkan satu nyawa lebih penting daripada berdoa di biara,” kata Gelje, seorang Buddhis yang taat.

Tashi Lakhpa Sherpa dari perusahaan Seven Summit Treks, yang menyediakan logistik untuk pendaki Malaysia itu, menolak menyebutkan namanya, dengan alasan privasi kliennya.

Pendaki itu diterbangkan ke Malaysia minggu lalu.

Baca juga: Pria Asal China Jadi Orang Buta Pertama di Asia yang Berhasil Mendaki Gunung Everest

Nepal mengeluarkan rekor 478 izin untuk Everest selama musim pendakian Maret hingga Mei tahun ini.

Sedikitnya 12 pendaki tewas--jumlah tertinggi selama delapan tahun--dan lima lainnya masih hilang di lereng Everest.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com