WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat pada Rabu (31/5/2023) mengumumkan paket senjata baru senilai 300 juta dollar AS (Rp 4,49 triliun) kepada Ukraina, tetapi memperingatkan jangan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.
"Kami sudah sangat jelas dengan Ukraina secara pribadi--juga secara publik--bahwa kami tidak mendukung serangan di dalam Rusia. Kami tidak mengizinkan dan kami tidak mendorong serangan di dalam Rusia," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan, dikutip dari kantor berita AFP.
Departemen Pertahanan AS mengungkapkan, pengiriman terbaru ini akan membuat total bantuan "Negeri Paman Sam" ke Ukraina menjadi 37.6 miliar dollar AS (Rp 562,52 triliun) sejak invasi Rusia pada Februari 2022.
Baca juga: Rusia Klaim Hancurkan Kapal Perang Besar Terakhir Ukraina
"Amerika Serikat akan terus bekerja dengan para sekutu dan mitranya untuk memberi Ukraina kemampuan memenuhi kebutuhan medan perang langsung dan persyaratan bantuan keamanan jangka panjang," ujar Pentagon.
Pengiriman senjata terbaru ini dilakukan saat Ukraina mempersiapkan serangan balasan untuk memukul mundur pasukan Rusia dari petak-petak wilayah pendudukan di timur dan selatan Ukraina.
Bantuan tersebut juga dikeluarkan setelah serentetan serangan dalam gelap terhadap sasaran di dalam Rusia, termasuk gelombang serangan drone yang belum pernah terjadi sebelumnya di Moskwa.
Kirby mengatakan, Amerika Serikat sudah menetapkan aturan dasarnya ke Ukraina.
“Kami tidak memberitahu mereka di mana harus menyerang. Kami tidak memberitahu mereka di mana tidak boleh menyerang,” katanya. "Pada akhirnya, Presiden (Volodymyr) Zelensky dan komandan militernya memutuskan apa yang akan mereka lakukan."
Namun, "kami tentu tidak ingin melihat serangan di dalam Rusia yang disebarkan, yang dilakukan, menggunakan peralatan pasokan AS."
Baca juga:
Kirby melanjutkan bahwa meskipun ketegangan meningkat atas masalah ini, Gedung Putih tetap yakin Ukraina akan menepati janjinya untuk tidak menggunakan jet tempur F-16 buatan AS--yang akan dipasok oleh negara-negara Eropa--terhadap target di luar perbatasan Ukraina.
"Kami mendapatkan jaminan itu di berbagai tingkatan," kata Kirby.
Kirby menambahkan, meski Washington dengan sepenuh hati mendukung Ukraina mengalahkan invasi Rusia, ia ingin menghindari situasi yang menyedot Barat, NATO, dan Amerika Serikat serta menghindari Perang Dunia III.
Pentagon mengatakan, paket 300 juta dollar AS itu termasuk amunisi untuk sistem pertahanan udara Patriot, rudal pertahanan udara AIM-7, sistem pertahanan udara Avenger, dan rudal anti-pesawat Stinger.
Juga bagian dari paket adalah amunisi untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), peluru artileri 155mm dan 105mm, amunisi tank 105mm, serta roket pesawat Zuni.
Amerika Serikat turut mengirim lebih dari 30 juta butir amunisi senjata kecil ke Ukraina, kata Pentagon.
Baca juga: Sekutu Berjanji Latih Ukraina dengan Jet Tempur F-16
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.