Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Muncul di Puncak Gunung Everest

Kompas.com - 23/04/2021, 15:37 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber DW

KHATMANDU, KOMPAS.com - Puncak Gunung Everest, gunung tertinggi di Bumi telah terinfeksi virus corona. Setidaknya terdapat satu kasus Covid-19 yang dilaporkan di bace camp di sisi selatan Gunung Everest di Nepal.

Majalah AS, Outside, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya di base camp, melaporkan bahwa seorang pendaki telah diterbangkan ke rumah sakit di Kathmandu, setelah dinyatakan positif Covid-19 dengan dugaan edema paru non-kardiogenik.

Baca juga: Kanada Larang Penerbangan dari India karena Kasus Covid-19 Makin Parah

Hal ini memaksa timnya di base camp untuk menjalani karantina, seperti yang dilansir dari DW pada Kamis (22/4/2021).

Pendaki yang terinfeksi adalah seorang Norwegia, yang mengatakan dia yakin dia mungkin tertular virus corona saat melakukan perjalanan ke base camp.

Laporan lain menunjukkan bahwa sebanyak 3 pendaki mungkin telah terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Ibu Kota India Kembali Lockdown

Jumlah pendaki meroket

Menurut DW, Kementerian Pariwisata Nepal, berusaha menyamarkan laporan tersebut, menggambarkannya sebagai "rumor," yang sedang diselidiki.

Dengan nada optimis, pihak Kementerian Pariwisata mengatakan telah mengeluarkan 377 izin pendakian Gunung Everest per 21 April.

Itu hanya 4 izin lebih sedikit dari pada yang dikeluarkan pada 2019, ketika foto pendaki yang mengantri di punggungan puncak menjadi berita utama di seluruh dunia.

Sejak merebaknya pandemi virus corona, sekitar 285.000 infeksi telah terdaftar di Nepal, negara dengan populasi sekitar 30 juta.

Baca juga: Belajar dari Tsunami Kasus Covid-19 di India: Terlena Pangkal Petaka

Lebih dari 3.000 orang di Nepal telah meninggal karena Covid-19. Namun, jumlah kasus yang tidak dilaporkan kemungkinan akan jauh lebih tinggi, karena kapasitas pengujian yang rendah di negara bagian Himalaya.

Pada pertengahan Maret, pemerintah di Kathmandu melonggarkan pembatasan Covid-19, mempermudah masuknya orang dari luar.

Sejak itu, wisatawan hanya diminta menunjukkan sertifikat vaksinasi atau tes PCR negatif, yang berusia tidak lebih dari 3 hari.

Jika tes lain yang dilakukan di bandara di ibu kota Nepal juga negatif, pengunjung dapat masuk dan bergerak dengan bebas di negara tersebut.

Baca juga: Brasil Catat Rekor Suram Lagi, 100.000 Kasus Covid-19 dalam Sehari

Tidak semua berperilaku bertanggung jawab

Mengenakan masker wajib dilakukan di base camp Gunung Everest dan para pendaki juga diperingatkan untuk selalu menjaga jarak fisik dari semua orang lain setiap saat.

Lukas Furtenbach, yang mengoperasikan perusahaan ekspedisi Austria Furtenbach Adventures, mengatakan timnya menguji semua staf dan pendaki di base camp secara teratur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com