Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Tsunami Kasus Covid-19 di India: Terlena Pangkal Petaka

Kompas.com - 17/04/2021, 11:23 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - India sempat menjalani masa-masa "normal" di kala pandemi Covid-19, dengan kehidupan sehari-hari yang tampak baik-baik saja.

Pesta pernikahan mulai dihadiri ratusan orang, para pengunjung di pasar banyak yang tidak memakai masker, dan ribuan massa berkumpul untuk demo politik.

Terbaru, lebih dari 1.000 orang positif Covid-19 setelah mengikuti ritual mandi massal Kumbh Mela di Sungai Gangga.

Nyatanya, sikap terlena dan teledor menjalankan protokol kesehatan (prokes) itu pada akhirnya berujung petaka: tsunami kasus Covid-19 di India.

Baca juga: Video Ribuan Orang Ikut Ritual di Sungai Gangga, Ratusan Positif Covid-19 Setelahnya

Gelombang kedua virus corona di India yang dimulai bulan lalu sangat mematikan.

"Orang-orang menjadi sangat terlena, bertindak seolah-olah virus itu sudah hilang, yang tidak masuk akal," kata Dr K Senthil dikutip dari The Guardian, Rabu (14/4/2021).

Dr Senthil merupakan ahli urologi di Coimbatore, Tamil Nadu.

Petugas medis bernama Madhura Patil disuntik vaksin Covid-19 di Mumbai, India, pada Sabtu (16/1/2021). India memulai salah satu vaksinasi virus corona terbesar di dunia hari itu, karena negara tersebut berpenduduk 1,3 miliar orang.AP PHOTO/RAJANISH KAKADE Petugas medis bernama Madhura Patil disuntik vaksin Covid-19 di Mumbai, India, pada Sabtu (16/1/2021). India memulai salah satu vaksinasi virus corona terbesar di dunia hari itu, karena negara tersebut berpenduduk 1,3 miliar orang.
"Sekarang kami mengalami gelombang infeksi virus corona yang jauh lebih buruk daripada yang pertama, dan skala penyebarannya semakin buruk."

"Di Tamil Nadu, hanya butuh 15 hari untuk mencapai tingkat kasus yang sama di rumah sakit yang mencapai angka puncak terakhir kali."

"Di kota-kota besar negara bagian, rumah sakit sudah hampir penuh."

Baca juga: Varian Virus Baru Terdeteksi di India, Ahli Keluarkan Peringatan

Minggu ini Covid-19 di India semakin parah, dengan melampaui Brasil sebagai negara kedua di dunia untuk kasus terbanyak yaitu 13,68 juta,

Hampir setiap hari ada angka tertinggi untuk kasus baru, seperti 161.736 kasus pada Selasa (13/4/2021).

Kasus aktif juga mencapai titik tertinggi baru, sementara angka kematian terus meningkat kini menembus 171.000.

Wanita terpendek di dunia, Jyoti Amge, mengingatkan orang-orang untuk tetap di rumah selama masa lockdown, dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 di India. Wanita setinggi 62,8 cm ini menjalankan aksinya di Nagpure pada 13 April 2020.STR/AFP Wanita terpendek di dunia, Jyoti Amge, mengingatkan orang-orang untuk tetap di rumah selama masa lockdown, dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 di India. Wanita setinggi 62,8 cm ini menjalankan aksinya di Nagpure pada 13 April 2020.
Pasien Covid-19 di India kini lebih muda

Situasi diperparah dengan varian baru virus corona di India, yang banyak menulari kaum muda bahkan anak-anak.

Negara-negara bagian seperti Maharashtra memberlakukan lockdown akhir pekan, sedangkan New Delhi menerapkan jam malam tanpa lockdown total.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com