Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-442 Serangan Rusia ke Ukraina: Afrika Selatan Dituding Pasok Senjata ke Rusia, Inggris Sumbang Rudal ke Ukraina

Kompas.com - 12/05/2023, 06:27 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,

Dengan ini, Inggris menjadi negara pertama yang menyediakan senjata jarak jauh ke Kyiv.

"Hari ini saya dapat mengonfirmasi bahwa Inggris menyumbangkan rudal Storm Shadow ke Ukraina," kata Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace, dikutip dari AFP.

Dia berucap, sumbangan sistem senjata ini akan memberi Ukraina kesempatan terbaik untuk mempertahankan diri dari kebrutalan Rusia yang terus berlanjut.

"Ukraina memiliki hak untuk dapat mempertahankan diri terhadap hal ini dan penggunaan Storm Shadow akan memungkinkan Ukraina untuk memukul mundur pasukan Rusia yang berbasis di dalam wilayah kedaulatan Ukraina," jelas Ben Wallace.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-439 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Kembangkan Fasilitas Militer di Kirgistan, UE Siapkan Sanksi Putaran Ke-11

AS tuduh Afrika Selatan pasok senjata ke Rusia

Utusan AS untuk Afrika Selatan pada Kamis menuding negara itu secara diam-diam memberikan senjata kepada Rusia, meskipun negara tersebut mengaku netral dalam perang Ukraina.

Pernyataan Duta Besar Reuben Brigety itu dimuat oleh beberapa media lokal Afrika Selatan.

Dalam jumpa pers, dia mengatakan, Amerika Serikat yakin senjata dan amunisi telah dimuat ke kapal barang Rusia yang berlabuh di pangkalan angkatan laut Cape Town pada bulan Desember.

"Mempersenjatai Rusia sangat serius, dan kami tidak menganggap masalah ini telah diselesaikan, dan kami ingin Afrika Selatan untuk (mulai) mempraktikkan kebijakan non-bloknya," kata Brigety.

Afrika Selatan membalas tuduhan AS

Afrika Selatan mengecam pernyataan duta besar AS di Pretoria yang menuduh negara itu secara diam-diam memberikan senjata kepada Rusia padahal negara itu mengaku netral dalam perang Ukraina.

"Pernyataan Duta Besar merusak semangat kerja sama dan kemitraan antara kedua negara," kata juru bicara Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa Vincent Magwenya dalam sebuah pernyataan.

Dia menyampaikan kekecewaan bahwa Duta Besar tersebut telah mengadopsi sikap publik yang kontra-produktif.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-438 Serangan Rusia ke Ukraina: Wagner Batal Mundur, 1.679 Orang Dievakuasi dari PLTN Zaporizhzhia

AS sambut baik janji Afrika Selatan

Amerika Serikat mengatakan pada Kamis, pihaknya menyambut baik janji Afrika Selatan untuk menyelidiki tuduhan pengiriman senjata ke Rusia.

"Ini tentu akan menjadi langkah yang disambut baik," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel kepada wartawan tentang janji penyelidikan yang dibuat oleh juru bicara Presiden Cyril Ramaphosa.

“Yang paling memprihatinkan adalah berlabuhnya kapal Rusia di pelabuhan angkatan laut Afrika Selatan,” kata Patel.

Dia mengatakan, AS akan berbicara menentang negara mana pun yang mengambil langkah untuk mendukung perang ilegal dan brutal Rusia di Ukraina.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com