Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/05/2023, 21:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Pemerintah Inggris mengumumkan pada Kamis (11/5/2023) bahwa mereka memberikan rudal jelajah jarak jauh ke Ukraina untuk membantu mengusir pasukan pendudukan Rusia.

Hal ini dilakukan tepat ketika Kyiv menunda kemungkinan serangan balasan lebih dari 14 bulan setelah invasi skala penuh Kremlin karena menunggu pengiriman lebih banyak senjata Barat.

Dilansir dari Reuters, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan kepada anggota parlemen di House of Commons bahwa Inggris menyumbangkan rudal Storm Shadow, senjata serang dalam yang dipersenjatai secara konvensional dengan jangkauan lebih dari 250 kilometer (150 mil).

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-441 Serangan Rusia ke Ukraina: AS Transfer Uang Sitaan | Kemunduran di Bakhmut

Itu berarti senjata dapat mencapai target jauh di belakang garis depan, termasuk di Krimea yang diduduki Rusia.

Media Inggris melaporkan bahwa Ukraina telah berjanji untuk tidak menggunakan rudal untuk menyerang Rusia sendiri.

Wallace mengatakan rudal-rudal itu saat ini masuk atau berada di negara itu sendiri.

Ben Hodges, mantan Panglima Angkatan Darat AS di Eropa, mencuit ucapan selamat ubtuk Inggris.

"Ini akan memberi Ukraina kemampuan untuk membuat Crimea tidak dapat dipertahankan oleh pasukan Rusia dan akan memaksa Rusia memikirkan kembali di mana harus menempatkan armada Laut Hitamnya," ujarnya.

Langkah Inggris memberikan dorongan lain kepada militer Ukraina setelah menerima senjata canggih Barat lainnya termasuk tank dan artileri presisi jarak jauh.

Pengumuman itu muncul tak lama setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan militer negaranya membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan serangan balasan.

Baca juga: Serangan Balik Ukraina, Rusia Mundur dari Dekat Bakhmut

Persiapan serangan ditujukan untuk memukul mundur pasukan pendudukan Rusia dan membuka babak baru dalam perang lebih dari 14 bulan setelah invasi skala penuh Kremlin.

Zelenskyy mengatakan dalam sebuah wawancara yang disiarkan Kamis oleh BBC bahwa tidak mungkin melancarkan serangan sekarang karena terlalu banyak nyawa yang akan hilang.

“Dengan (apa yang kami miliki) kami bisa maju dan sukses,” kata Zelenskyy dalam wawancara tersebut, menurut BBC.

Baca juga: AS Transfer Rp 79,48 Miliar Sitaan dari Oligarki Rusia untuk Bangun Ukraina

“Tapi kami akan kehilangan banyak orang. Saya pikir itu tidak dapat diterima," katanya seperti dikutip.

Wawancara dilaporkan dilakukan di Kyiv dengan penyiar layanan publik yang tergabung dalam Eurovision News, termasuk BBC.

“Jadi kita harus menunggu. Kami masih membutuhkan lebih banyak waktu,” kata Zelenskyy seperti dikutip.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-440 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Bersumpah Menang, Zelensky Tuntut UE

Serangan balik Ukraina terhadap invasi Rusia telah diperkirakan terjadi selama berminggu-minggu.

Ukraina menerima pelatihan Barat serta senjata canggih untuk pasukannya saat bersiap untuk serangan yang diharapkan.

Baca juga: Takut Ancaman Ukraina, Hari Kemenangan Rusia Dirayakan Berbeda

Sementara serangan balasan dimungkinkan karena cuaca di Ukraina membaik, belum ada kabar kapan hal itu akan terjadi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Klaim Asuransi Hewan Terunik Tahun Ini, Dimenangkan Kucing yang Tak Sengaja Ikut Terlipat Di Sofa Lipat

Klaim Asuransi Hewan Terunik Tahun Ini, Dimenangkan Kucing yang Tak Sengaja Ikut Terlipat Di Sofa Lipat

Global
Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan: 57 Tewas, Pelaku Masih Misteri

Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan: 57 Tewas, Pelaku Masih Misteri

Global
Kura-kura Peliharaan di AS Kabur dari Klinik Dokter Hewan untuk Ketiga Kalinya

Kura-kura Peliharaan di AS Kabur dari Klinik Dokter Hewan untuk Ketiga Kalinya

Global
Aturan Baru, Anggota Parlemen AS Bisa Pakai Pakaian Olahraga Saat Bekerja

Aturan Baru, Anggota Parlemen AS Bisa Pakai Pakaian Olahraga Saat Bekerja

Global
Dipelihara di Gedung Putih, Anjing Joe Biden Kembali Bikin Ulah

Dipelihara di Gedung Putih, Anjing Joe Biden Kembali Bikin Ulah

Global
Kabar Baik, Jumlah Populasi Badak Global Kian Meningkat, Sebelumnya Terancam Punah

Kabar Baik, Jumlah Populasi Badak Global Kian Meningkat, Sebelumnya Terancam Punah

Global
Bom Bunuh Diri dalam Peringatan Maulid Nabi di Pakistan Tewaskan 52 Orang

Bom Bunuh Diri dalam Peringatan Maulid Nabi di Pakistan Tewaskan 52 Orang

Global
AS Bongkar Praktik Manipulasi Media Global di China

AS Bongkar Praktik Manipulasi Media Global di China

Global
Rangkuman Hari Ke-582 Serangan Rusia ke Ukraina: Hujan 39 Drone Rusia | Polandia Jawab Teka-teki Asal Rudal

Rangkuman Hari Ke-582 Serangan Rusia ke Ukraina: Hujan 39 Drone Rusia | Polandia Jawab Teka-teki Asal Rudal

Global
Penjaga Taman Safari di Jepang Tewas Diserang Singa

Penjaga Taman Safari di Jepang Tewas Diserang Singa

Global
400 Anjing Laut dan Singa Laut Mati akibat Flu Burung di Uruguay

400 Anjing Laut dan Singa Laut Mati akibat Flu Burung di Uruguay

Global
Sungai Amazon Mengering, Ikan-ikan Mati, Penduduk Terancam Kesulitan Pangan

Sungai Amazon Mengering, Ikan-ikan Mati, Penduduk Terancam Kesulitan Pangan

Global
Pembuangan Limbah PLTN Fukushima Tahap 2 Akan Dimulai Pekan Depan

Pembuangan Limbah PLTN Fukushima Tahap 2 Akan Dimulai Pekan Depan

Global
Pohon Sycamore Gap yang Ikonis di Inggris Ditebang, Picu Kesedihan Luas, Remaja Ditangkap

Pohon Sycamore Gap yang Ikonis di Inggris Ditebang, Picu Kesedihan Luas, Remaja Ditangkap

Global
Cerita Saksi Mata Tragedi Kebakaran Pesta Pernikahan di Irak yang Tewaskan 115 Orang

Cerita Saksi Mata Tragedi Kebakaran Pesta Pernikahan di Irak yang Tewaskan 115 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com