Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rangkuman Hari Ke-442 Serangan Rusia ke Ukraina: Afrika Selatan Dituding Pasok Senjata ke Rusia, Inggris Sumbang Rudal ke Ukraina

KYIV, KOMPAS.com - Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-442 pada Kamis (11/5/2023).

Ini termasuk, Duta Besar AS untuk Afrika Selatan Reuben Brigety AS menuding negara itu secara diam-diam telah memberikan senjata kepada Rusia.

Semenrtara itu, Inggris mengumumkan akan mengirim rudal Storm Shadow ke Ukraina, menjadi negara pertama yang sumbang rudal jarak jauh.

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-442 yang dapat Anda simak:

Perang tingkatkan jumlah pengungsi dunia jadi 71,1 juta jiwa

Perang di Ukraina meningkatkan jumlah orang secara global yang terlantar akibat konflik atau bencana alam ke rekor tertinggi, 71,1 juta tahun lalu.

Menurut laporan yang dirilis pada oleh Pusat Pemantauan Pemindahan Internal Dewan Pengungsi Norwegia, pada akhir 2022, sebanyak 5,9 juta orang terpaksa pindah karena invasi Rusia.

Sebagaimana dilansir dari Associated Press, laporan tersebut menunjukkan bahwa secara global, orang yang terlantar akibat konflik dan kekerasan menjadi lebih dari 62 juta, meningkat 17 persen sejak 2021.

OSCE: warga Belarus hadapi gelombang represi baru 

Organisasi keamanan terbesar dunia, OSCE, merilis laporan pada Kamis, bahwa warga Belarus menghadapi gelombang represi baru setelah invasi Rusia ke Ukraina.

"Setidaknya 1.486 orang ditahan di Belarus dengan tuduhan bermotivasi politik pada bulan lalu," ungkap laporan yang dilihat oleh AFP.

Sejak perang Ukraina dimulai, laporan OSCE menyebut, penindasan secara khusus diarahkan pada mereka yang mengekspresikan penentangan terhadap perang atau dukungan mereka untuk rakyat Ukraina.

Zelensky: Ukraina butuh waktu sebelum melakukan serangan balik

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan militernya membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan serangan balasan yang sangat diantisipasi terhadap pasukan Rusia.

Hal itu diungkap oleh Zelensky dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh BBC pada Kamis.

"Dengan (apa yang kami miliki) kami bisa maju dan sukses. Tapi kami akan kehilangan banyak orang. Saya pikir itu tidak bisa diterima. Jadi kami harus menunggu. Kami masih membutuhkan lebih banyak waktu," katanya.

Pasukan Ukraina dilaporkan telah melatih kontingen pasukan baru dan menimbun amunisi dan perangkat keras yang dipasok Barat yang menurut para analis akan menjadi kunci untuk merebut kembali wilayah yang direbut oleh Rusia.

Inggris pasok rudal jarak jauh Storm Shadow ke Ukraina

Pemerintah Inggris pada Kamis mengumumkan akan mengirim rudal Storm Shadow ke Ukraina.

Dengan ini, Inggris menjadi negara pertama yang menyediakan senjata jarak jauh ke Kyiv.

"Hari ini saya dapat mengonfirmasi bahwa Inggris menyumbangkan rudal Storm Shadow ke Ukraina," kata Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace, dikutip dari AFP.

Dia berucap, sumbangan sistem senjata ini akan memberi Ukraina kesempatan terbaik untuk mempertahankan diri dari kebrutalan Rusia yang terus berlanjut.

"Ukraina memiliki hak untuk dapat mempertahankan diri terhadap hal ini dan penggunaan Storm Shadow akan memungkinkan Ukraina untuk memukul mundur pasukan Rusia yang berbasis di dalam wilayah kedaulatan Ukraina," jelas Ben Wallace.

AS tuduh Afrika Selatan pasok senjata ke Rusia

Utusan AS untuk Afrika Selatan pada Kamis menuding negara itu secara diam-diam memberikan senjata kepada Rusia, meskipun negara tersebut mengaku netral dalam perang Ukraina.

Pernyataan Duta Besar Reuben Brigety itu dimuat oleh beberapa media lokal Afrika Selatan.

Dalam jumpa pers, dia mengatakan, Amerika Serikat yakin senjata dan amunisi telah dimuat ke kapal barang Rusia yang berlabuh di pangkalan angkatan laut Cape Town pada bulan Desember.

"Mempersenjatai Rusia sangat serius, dan kami tidak menganggap masalah ini telah diselesaikan, dan kami ingin Afrika Selatan untuk (mulai) mempraktikkan kebijakan non-bloknya," kata Brigety.

Afrika Selatan membalas tuduhan AS

Afrika Selatan mengecam pernyataan duta besar AS di Pretoria yang menuduh negara itu secara diam-diam memberikan senjata kepada Rusia padahal negara itu mengaku netral dalam perang Ukraina.

"Pernyataan Duta Besar merusak semangat kerja sama dan kemitraan antara kedua negara," kata juru bicara Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa Vincent Magwenya dalam sebuah pernyataan.

Dia menyampaikan kekecewaan bahwa Duta Besar tersebut telah mengadopsi sikap publik yang kontra-produktif.

AS sambut baik janji Afrika Selatan

Amerika Serikat mengatakan pada Kamis, pihaknya menyambut baik janji Afrika Selatan untuk menyelidiki tuduhan pengiriman senjata ke Rusia.

"Ini tentu akan menjadi langkah yang disambut baik," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel kepada wartawan tentang janji penyelidikan yang dibuat oleh juru bicara Presiden Cyril Ramaphosa.

“Yang paling memprihatinkan adalah berlabuhnya kapal Rusia di pelabuhan angkatan laut Afrika Selatan,” kata Patel.

Dia mengatakan, AS akan berbicara menentang negara mana pun yang mengambil langkah untuk mendukung perang ilegal dan brutal Rusia di Ukraina.

Penasihat keamanan utama Biden bertemu dengan kepala diplomat China di Wina

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan telah bertemu dengan diplomat top China Wang Yi di Wina minggu ini.

Gedung Putih mengumumkan rencana itu pada Kamis.

AS tampak berusaha menjaga komunikasi di tengah meningkatnya ketegangan termasuk di Taiwan.

"Kedua belah pihak melakukan diskusi yang jujur, substantif, dan konstruktif tentang isu-isu kunci, termasuk perang di Ukraina dan masalah lintas-Selat," kata pernyataan itu, mengacu pada Taiwan.

"Kedua belah pihak sepakat untuk mempertahankan saluran komunikasi strategis yang penting ini untuk memajukan tujuan-tujuan ini," tambah Gedung Putih.

Pertemuan di Wina akan memicu kembali spekulasi tentang kemungkinan pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping.

Rusia menyangkal klaim pasukan Ukraina bikin terobosan di Bakhmut

Rusia Kamis malam membantah klaim para blogger pro-Moskwa dan kepala tentara bayaran Grup Wagner bahwa pasukan Ukraina telah membuat terobosan di kota Bakhmut.

Seorang pejabat militer senior Ukraina mengatakan awal pekan ini bahwa pasukan Rusia telah mundur dari beberapa daerah dekat Bakhmut setelah serangan balik terbatas oleh pasukan Kyiv di sekitar kota timur.

Bos Grup Wagner Rusia Yevgeny Prigozhin, yang pasukannya berada di garis depan pertempuran Bakhmut, telah mengakui selama tiga hari bahwa beberapa unit Ukraina berhasil menerobos di beberapa daerah.

"Deklarasi individu di Telegram tentang 'terobosan' di beberapa titik di garis depan tidak sesuai dengan kenyataan," kata kementerian pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.

https://www.kompas.com/global/read/2023/05/12/062700770/rangkuman-hari-ke-442-serangan-rusia-ke-ukraina--afrika-selatan-dituding

Terkini Lainnya

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke