Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2023, 05:26 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Berita tentang mundurnya tentara Rusia dari beberapa daerah dekat Kota Bakhmut setelah serangan balasan pasukan Ukraina memuncaki daftar Populer Global kali ini.

Di bawahnya, ada berita tentang mantan Presiden AS Donald Trump yang menertawakan vonis pelecehan seksual terhadapnya.

Berita di kanal Global Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni terkait potensi ledakan populasi kanguru di Australia.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Bentrok Antaretnis di India | Timor Leste Hadiri KTT ASEAN

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Kamis (11/5/2023) hingga Jumat (12/5/2023) pagi yang dapat Anda simak:

1. Serangan Balik Ukraina, Rusia Mundur dari Dekat Bakhmut

Komandan pasukan darat Ukraina, Oleksandr Syrskyi, pada Rabu (10/5/2023) mengatakan bahwa tentara Rusia mundur dari beberapa daerah dekat Kota Bakhmut setelah serangan balasan pasukan Kyiv.

Menurut keterangan Syrskyi, pasukan Rusia mundur di beberapa garis depan Donetsk hingga dua kilometer.

"Kami melihat hasil tindakan efektif unit kami," kata Syrskyi, menjelaskan bahwa pasukannya melancarkan serangan balik di beberapa bagian garis kontak di sekitar Bakhmut.

Baca selengkapnya di sini

2. Trump Tertawakan Vonis Pelecehan Seksual Sambil Klaim Pemilu AS Curang

Donald Trump mengaku tidak menyesal dan tetap berpegang teguh pada apa yang dipercayanya di masa lalu. Ini disampaikan mantan presiden itu dengan percaya diri dalam siaran televsi pada Rabu (10/5/2023).

Dalam siaran 70 menit yang kontroversial itu, Trump mengundang tawa dari penonton New Hampshire ketika dia mengejek akun penulis E Jean Carroll terkait tuduhan bahwa Trump telah melecehkannya secara seksual.

Trump juga tak bosan mengulangi kebohongan tentang kekalahannya dalam pemilihan tahun 2020.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Polisi Filipina Selamatkan WNI | Rusia Sasar Kirgistan

3. Pakar Australia Usul Tembak Kanguru Sebelum Mati Kelaparan

Bencana kematian dapat menimpa kanguru jika ledakan populasinya di Australia tidak dikendalikan.

Bagi orang luar kanguru adalah simbol Australia yang terkenal, tetapi di dalam negeri hewan ini menimbulkan masalah lingkungan yang besar.

Kanguru memiliki siklus populasi booming and bust. Ketika pakan ternak berlimpah setelah musim hujan yang baik, jumlah mereka dapat membengkak hingga puluhan juta ekor.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com