MELBOURNE, KOMPAS.com - Menyusul penyelamatan dramatis terhadap 11 orang nelayan asal Indonesia di lepas pantai utara Australia Barat, diperkirakan masih ada dua kapal penangkap ikan asal Indonesia yang masih hilang.
Para nelayan ini mengalami musibah di laut setelah diterpa Badai Topan Ilsa beberapa hari lalu yang mengandaskan kapal mereka ke sebuah pulau kecil bernama Pulau Bedwell sekitar 300 mil laut dari Broome di Australia Barat.
10 nelayan yang berhasil diselamatkan sebelumnya berada di kapal penangkap ikan bernama Express itu berada di tengah laut selama enam hari tanpa makanan dan air bersih.
Baca juga: Australia Selamatkan 11 Nelayan Indonesia yang Terdampar 6 Hari Tanpa Makanan
Keberadaan mereka yang terdampar berhasil dilihat oleh pesawat Australian Border Force (ABF) yang melintas di sana.
Usaha penyelamatan kemudian dilakukan, di mana para nelayan tersebut kemudian dipindahkan ke Broome dengan helikopter dan kemudian mendapatkan bantuan medis.
Namun delapan nelayan yang berada di kapal kedua, Putri Jaya, hilang dan diperkirakan tenggelam.
Baca juga: 11 Nelayan Asal Rote Terdampar 11 Hari Tanpa Makan dan Minuman di Pulau Kecil di Perairan Australia
Warga di pulau Rote di Nusa Tenggara Timur mengatakan kepada ABC bahwa dua kapal lain yang berlayar dalam waktu bersamaan - meski mengikuti jalur terpisah- sampai sekarang belum diketahui nasibnya.
Dua kapal tersebut masing-masing adalah Cahaya Alor dan Tuan Muda.
Disebutkan bahwa ada sembilan orang berada di kapal Cahaya Alor, tetapi belum diketahui berapa orang di kapal Tuan Muda.
ABC sudah menghubungi Otoritas Keamanan Maritim Australia (AMSA) untuk menanyakan hal tersebut dan berusaha mencari keberadaan kedua kapal tersebut.
Baca juga: Sempat Dikira Batang Kayu, Nelayan Temukan Mayat Tanpa Kepala di Perairan Lingga
Kiriman pesan SMS dari AMSA kepada Badan Nasional Pencarian dan Penyelamatan (BASARNAS) Indonesia yang dilihat oleh ABC menjelaskan pengalaman dramatis salah seorang nelayan yang berada di kapal Putri Jaya.
Rama Jalatino berada di kapal Putri Jaya saat melaut pada 12 April, di mana gelombang besar membuat kapal rusak dan mulai tenggelam.
Rama kemudian mengikatkan diri pada sebuah drum plastik berisi air sebelum kemudian meloncat ke laut sekitar jam 3 pagi.
Dia berenang selama 30 jam sampai dia melihat adanya daratan dan menuju ke sana.
Beruntungnya daratan itu adalah Bedwell Island, di mana dia bertemu awak kapal nelayan Express.
Baca juga: Kemenlu Pastikan 11 Nelayan WNI yang Terdampar di Australia Bakal Dipulangkan ke RI
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.