Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Kapal Pesiar Milik Saddam Hussein, Kini Jadi Tempat Piknik dan Memancing Nelayan

Kompas.com - 22/03/2023, 14:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BASRA, KOMPAS.com – Bangkai kapal pesiar milik mantan Presiden Irak Saddam Hussein dijadikan tempat piknik dan memancing ikan oleh para nelayan.

Kapal pesiar bernama Al-Mansur dengan tinggi 121 meter (m) tersebut karam di sebuah sungai di Irak selatan.

Dilansir dari Reuters, Kamis (16/3/2023), Al-Mansur dulunya adalah simbol kekayaan dan kekuasaan Saddam ketika dibangun pada 1980-an.

Baca juga: 20 Tahun Perang Irak: Cerita Orang yang Percaya Bisa Cegah Konflik

“Dulu saat dimiliki oleh mantan presiden, tidak ada yang bisa mendekatinya,” kata seorang nelayan Hussein Sabahi.

Dia mengaku menjadikan Al-Mansur sebagai tempat piknik. Kala sore, dia gemar menanti datangnya malam di atas kapal pesiar tersebut dengan secangkir teh.

“Saya tidak percaya ini adalah milik Saddam dan sekarang saya orang yang mengitarinya,” ucap Sabahi.

Beberapa pekan sebelum AS menginvasi Irak pada Maret 2003, Saddam memerintahkan agar kapal pesiarnya itu diamankan dari tambatannya di Umm Qasr ke Basra.

Baca juga: 20 Tahun Invasi AS ke Irak: Getirnya Masih Terasa Sampai Kini, Alasan Perang Bohong Belaka

Akan tetapi, kapal pesiar tersebut diserang oleh pasukan pimpinan AS kemudian terbalik di jalur Shatt al-Arab hingga akhirnya mengalami kerusakan parah.

Hingga akhirnya, Saddam dilengserkan karena invasi pasukan pimpinan AS. Setelah sang diktator jatuh, kapal pesiar tersebut dijarah, mulai dari lampu gantung, furnitur, hingga struktur logamnya.

Al-Mansur adalah salah satu kapal pesiar milik Saddam. Namun, dia tidak pernah menaikinya. Kapal tersebut mampu menampung hingga 200 tamu dan dilengkapi dengan helipad.

Baca juga: 20 Tahun Setelah Invasi AS, Situasi Irak Jauh Berbeda

Kapal pesiar Saddam yang lain telah diubah menjadi hotel di Basra.

Meski beberapa orang Irak mengusulkan agar bangkai kapal Al-Mansur harus dilestarikan, pemerintah belum kunjung mengalokasikan dana untuk memulihkannya.

“Kapal pesiar ini seperti permata berharga, seperti mahakarya langka yang Anda simpan di rumah,” kata Zahi Moussa, seorang kapten angkatan laut yang bekerja di Kementerian Transportasi Irak.

Baca juga: 20 Tahun Perang Irak, Senjata Pemusnah Massal Saddam Hussein Belum Ditemukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com