LONDON, KOMPAS.com - Populasi katak di Inggris ditakutkan hancur akibat kerusakan iklim.
Para konservasionis khawatir hal ini terjedi setelah kekeringan membuat kolam pembiakan katak kekurangan air tahun lalu.
Biasanya pada saat-saat seperti ini, kolam penuh dengan katak, yang seperti dilansir dari Guardian, tampak seperti agar-agar.
Baca juga: Saat Katak Jadi Penumpang Gelap Pesawat, Picu Alarm Pemeriksaan Bandara...
Tetapi para konservasionis menemukan bahwa habitatnya kosong, tanpa amfibi atau anak yang terlihat.
Kathy Wormald, kepala eksekutif dari badan amal amfibi Froglife, mengatakan kepada Guardian bahwa dia menerima banyak laporan tentang tidak adanya amfibi, yakni katak dan kadal air.
"Kami juga mendapatkan laporan dari petugas patroli kodok tentang migrasi jumlah yang lebih rendah, tetapi kami tidak akan tahu pasti sampai akhir tahun ketika kami memiliki data," ujarnya.
“Kami berpikir bahwa pola iklim yang bervariasi, dengan musim dingin yang lebih hangat tetapi kemudian dingin hingga bulan-bulan musim semi, ketika mereka akan bermigrasi ke kolam, berdampak pada pola perilaku mereka,” tambahnya.
Katak natterjack langka telah berjuang karena pola cuaca yang berubah, dengan populasi yang hancur.
Emily Lake, yang merawat katak di Cheshire Wildlife Trust, mengatakan bahwa perubahan pola cuaca dan kurangnya hujan membuat mereka sangat khawatir.
Kelangsungan hidup jangka panjang koloni katak natterjack di cagar alam Red Rocks di Wirral terancam.
Baca juga: Misteri Katak Hijau Dekat Chernobyl yang Menggelap Jadi Hitam Pekat
“Natterjack yang langka dan dilindungi hidup di bukit pasir, bertelur di kolam air tawar yang dangkal, diberi makan oleh air hujan dan limpasan dari tanah sekitarnya, dan di mana kolam dihangatkan oleh matahari," ujarnya.
"Namun, selama beberapa tahun terakhir dengan perubahan pola cuaca dan musim dingin yang lebih kering, kolam tidak terisi dengan baik selama musim dingin,” tambahnya.
Baca juga: Pria Ini Temukan Katak Zombie Tanpa Kepala, Meloncat Saat Disentuh
Dia mengatakan tahun lalu sangat menghancurkan karena kurangnya air tawar menyebabkan kolam natterjack dipenuhi air asin dan semua 41 benang katak di dalamnya hilang.
“Kelompok sukarelawan sains warga Our Dee Estuary yang memantau kolam katak natterjack untuk pemijahan dan kecebong tampak kecewa atas kehancuran populasi natterjack potensial tahun lalu,” kata Lake.
“Kami berharap beberapa kodok pemberani bertelur di kolam kecil di antara alang-alang. Namun, ini berisiko. Kecebong kodok biasa, juga di alang-alang, akan memakan kecebong natterjack yang bersaing untuk mendapatkan habitat yang sama,” tambahnya.
Baca juga: Kekeringan Parah di Spanyol Munculkan Gereja yang Terendam
Rangers di National Trust mengatakan mereka juga memperhatikan kurangnya katak dan bayi mereka tahun ini.
Tim di Sheringham Park, sebuah taman National Trust di Norfolk utara, mengatakan bahwa pengambilan air untuk pertanian karena kekeringan telah mengeringkan kolam tempat katak biasanya bertelur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.