Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penampakan Kuil Bersejarah di Pulau Luoxingdun Usai Danau Air Tawar Terbesar China Terdampak Kekeringan Parah

Kompas.com - 28/08/2022, 21:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

BEIJING, KOMPAS.com - Parahnya kekeringan China telah mengekspos kuil bersejarah di Pulau Luoxingdun yang biasanya terendam di tengah danau air tawar terbesar di China.

China mengalami gelombang panas dan kekeringan tahun ini tidak seperti yang terlihat dalam beberapa dekade.

Suhu ektrem tercatat mencapai lebih dari 40 derajat Celcius di berbagai wilayah di seluruh negeri, menurut outlet berita yang dikelola pemerintah Global Times.

Baca juga: Perubahan Iklim: 2022 Disebut Tahun Panas dan Kekeringan

Kondisi panas terik diperparah dengan kurangnya hujan di beberapa ibu kota provinsi.

Kondisi kering pun membuat danau air tawar terbesar di China, Danau Poyang, kehilangan sebagian besar airnya sehingga memperlihatkan dasar sungai.

Penyusutan air sebenarnya umum untuk danau dangkal ini, yang dialiri oleh banyak sungai, terutama saat memasuki musim kemarau.

Fenomena itu akan mengungkapkan keberadaan Pulau Luoxingdun dan kuil kuno bersejarah di atasnya yang biasanya tenggelam sebagian di bawah air, menurut South China Morning Post.

Namun kondisinya berbeda tahun ini, dengan bagian pulau batu yang dapat terlihat sepenuhnya. Fenomena ini terjadi terakhir 71 tahun yang lalu.

Alih-alih dikelilingi air, pulau berusia 1.000 tahun itu sekarang malah tampak dikelilingi oleh padang rumput.

Baca juga: Setengah China Dilanda Kekeringan, Sentuh Dataran Tinggi Tibet

Menurut laporan SCMP, Danau Poyang telah menunjukkan tingkat air yang semakin rendah dari waktu ke waktu sebagian karena kekeringan, serta adanya bendungan di sungai Yangtze.

Gelombang panas dan kondisi kekeringan di China tidak hanya mempengaruhi Danau Poyang tahun ini; panen musim gugur dan pembangkit listrik juga sedang diuji.

Newsweek mewartakan hingga Minggu (21/8/2022), Pusat Meteorologi Pusat China sudah mengeluarkan peringatan merah untuk panas ekstrem (tingkat tertinggi dari sistem peringatan cuacanya), untuk 10 hari berturut-turut.

Di tengah panas dan kekeringan, bendungan pembangkit listrik tenaga air, yang menjadi tumpuan beberapa kota seperti Sichuan, telah mengalami penurunan daya yang besar.

Pembangkit listrik tenaga air harian Sichuan dilaporkan turun sekitar 51 persen pada Sabtu (20/8/2022).

Karena masalah listrik, beberapa penduduk di sana telah diminta untuk bekerja dari rumah untuk menghemat energi, dan pemerintah setempat juga meminta orang untuk membatasi seberapa rendah AC mereka bekerja, menurut Global Times.

Baca juga: Hadapi Kekeringan, Inggris Perlu Kelola Sumber Daya Air Hati-hati

Untuk Danau Poyang, kondisi kekeringan sebenarnya hanyalah sebagian dari penyebab penyusutannya.

Permintaan yang tinggi untuk bahan bangunan seperti kaca dan beton di China, telah membuat Danau Poyang menjadi sasaran pengerukan pasir, menurut laporan Reuters tahun lalu.

Kegiatan ini dianggap berkontribusi terhadap tingkat air yang sangat rendah di danau dalam beberapa dekade terakhir. Pemerintah daerah pun didorong untuk membatasi kegiatan penambangan pasir sampai batas tertentu.

Danau Poyang adalah cagar alam nasional, rumah bagi lebih dari 300 spesies burung migran termasuk bangau Siberia yang terancam punah. Ini juga merupakan outlet banjir utama untuk sungai Yangzte.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Reaksi Internasional Usai Ada Laporan Israel Serang Iran

Ini Reaksi Internasional Usai Ada Laporan Israel Serang Iran

Global
28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

Global
Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Global
Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Global
Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Global
Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Global
Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Global
Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Global
Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Global
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Global
3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

Global
Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Global
Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Global
Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com