Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/03/2023, 06:15 WIB

PARIS, KOMPAS.com – Amnesty International pada Selasa (28/3/2023) menyebut, kemarahan atas invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu justru mengungkap "standar ganda" Barat dalam menanggapi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di seluruh dunia.

Dalam laporan dunia tahunan untuk tahun 2022, Amnesty menunjuk pada apa yang disebutnya sebagai sikap diam Barat terhadap catatan hak asasi Arab Saudi, penindasan di Mesir, dan perlakuan Israel terhadap Palestina.

Saat mempresentasikan laporan dunia itu di Paris, Sekretaris Jenderal Amnesty International, Agnes Callamard, mengatakan tanggapan luar biasa Barat terhadap invasi Rusia ke Ukraina menggarisbawahi standar ganda.

Baca juga: Amnesty International Sorot Tragedi Kanjuruhan, Minta Polri Tinjau Kebijakan Gas Air Mata

Dia memperlihatkan betapa entengnya reaksi Barat terhadap begitu banyak pelanggaran lain terhadap Piagam PBB.

“Serangan skala penuh Rusia, yang dimulai pada 24 Februari 2022, memberi kita semua gambaran sangat langka tentang apa yang mungkin terjadi kalau ada kemauan politik untuk bertindak ketika Barat bersatu mendukung Ukraina,” ucap dia, dikutip dari Kantor berita AFP.

Banyak negara memberlakukan sanksi terhadap Moskwa dan membuka perbatasan mereka untuk pengungsi Ukraina setelah invasi, sementara Pengadilan Pidana Internasional (ICC) meluncurkan penyelidikan atas kejahatan perang di Ukraina .

Namun, Amnesty mengatakan, konflik di Ukraina telah menyoroti kurangnya tanggapan terhadap pelanggaran di bagian lain dunia.

Amnesty menyoroti kebungkaman Barat yang sangat menyolok terhadap catatan HAM Arab Saudi, kelambanan terhadap Mesir, dan penolakan untuk menghadapi sistem apartheid Israel terhadap warga Palestina.

Baca juga: Hujan Cemoohan, Amnesty International Klarifikasi Laporan Terkait Militer Ukraina

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amnesty, sesama pengawas hak asasi manusia Human Rights Watch dan pelapor khusus PBB telah menyimpulkan bahwa perlakuan Israel terhadap warga Palestina sama dengan apartheid - segregasi warga kulit hitam dan kulit putih di Afrika Selatan yang diperintah orang kulit putih-, tuduhan yang dibantah oleh otoritas Israel.

Tahun lalu, “pemerintah-pemerintah Israel meluncurkan langkah-langkah yang memaksa lebih banyak lagi orang Palestina meninggalkan rumah mereka, memperluas permukiman ilegal, dan melegalisasi permukiman yang telah ada serta permukiman terpencil di seluruh wilayah pendudukan Tepi Barat,” kata Amnesty.

Tetapi terlepas dari itu –dan pasukan Israel yang membunuh warga Palestina di wilayah Tepi Barat yang diduduki–, Amnesty berpendapat, negara-negara Barat gagal menuntut diakhirinya sistem penindasan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Thailand Sita 1 Ton Lebih Sabu yang akan Dikirim ke Australia

Thailand Sita 1 Ton Lebih Sabu yang akan Dikirim ke Australia

Global
Dalam Sebulan Rusia Telah 16 Kali Luncurkan Serangan Udara ke Kyiv

Dalam Sebulan Rusia Telah 16 Kali Luncurkan Serangan Udara ke Kyiv

Global
Malaysia Tahan Kapal China, Dicurigai Jarah Bangkai Kapal Perang Inggris

Malaysia Tahan Kapal China, Dicurigai Jarah Bangkai Kapal Perang Inggris

Global
Indonesia-Italia Mulai Produksi Kapal Selam Penyerang Teknologi AIP

Indonesia-Italia Mulai Produksi Kapal Selam Penyerang Teknologi AIP

Global
Belarus Jelaskan Alasan Penempatan Senjata Nuklir Taktis Rusia di Wilayahnya

Belarus Jelaskan Alasan Penempatan Senjata Nuklir Taktis Rusia di Wilayahnya

Global
Rangkuman Hari Ke-459 Serangan Rusia ke Ukraina: Kyiv Halau 54 Drone | Zelensky Puji Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-459 Serangan Rusia ke Ukraina: Kyiv Halau 54 Drone | Zelensky Puji Pertahanan Udara

Global
Korea Utara Beri Tahu Rencana Peluncuran Satelit, Jepang Siagakan Pertahanan Rudal

Korea Utara Beri Tahu Rencana Peluncuran Satelit, Jepang Siagakan Pertahanan Rudal

Global
Ibu Kota Ukraina Dihantam Serangan Udara Rusia Lagi Usai Halau Serbuan 50 Drone

Ibu Kota Ukraina Dihantam Serangan Udara Rusia Lagi Usai Halau Serbuan 50 Drone

Global
Pengaruh Pilpres Turkiye bagi Dunia

Pengaruh Pilpres Turkiye bagi Dunia

Global
Zelensky Puji Pertahanan Udara Ukraina karena Halau Serangan 50 Drone Rusia

Zelensky Puji Pertahanan Udara Ukraina karena Halau Serangan 50 Drone Rusia

Global
Kenapa Erdogan Bisa Menang Pilpres Turkiye Saat Negaranya Krisis?

Kenapa Erdogan Bisa Menang Pilpres Turkiye Saat Negaranya Krisis?

Global
Aktivitas Tak Biasa Terpantau di Hanggar Bandara Utama Korea Utara

Aktivitas Tak Biasa Terpantau di Hanggar Bandara Utama Korea Utara

Global
Kata-kata Erdogan Setelah Menang Tipis di Pilpres Turkiye 2023

Kata-kata Erdogan Setelah Menang Tipis di Pilpres Turkiye 2023

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Nuklir Rusia di Belarus | Hasil Pemilu Thailand

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Nuklir Rusia di Belarus | Hasil Pemilu Thailand

Global
Erdogan Menang Pilpres Turkiye, Jadi Presiden 3 Periode, Janjikan Persatuan

Erdogan Menang Pilpres Turkiye, Jadi Presiden 3 Periode, Janjikan Persatuan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+