Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/03/2023, 06:50 WIB

TEL AVIV, KOMPAS.com - Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengabarkan pada Senin (27/3/2023), bahwa rencana PM Benjamin Netanyahu untuk merombak sistem peradilan telah ditangguhkan karena terus meluasnya aksi demonstrasi yang menentang rencana tersebut.

Ben-Gvir mengatakan, pemerintah setuju untuk menangguhkan langkah itu hingga sesi parlemen pada musim panas nanti.

Pernyataan Ben-Gvir itu muncul setelah pada hari itu banyak pekerja Israel melancarkan aksi pemogokan dan bergabung dengan puluhan ribu warga yang berdemonstrasi di luar gedung parlemen.

Baca juga: Kritik RUU Baru, Menhan Israel Dipecat Netanyahu

Ini adalah demonstrasi terbaru yang menentang rencana Netanyahu untuk merombak sistem peradilan yang akan memberi kontrol lebih besar pada mayoritas tipis faksi pimpinannya di parlemen, terutama dalam hal penunjukan hakim dan hak untuk membatalkan keputusan yang tidak dikehendaki.

Demonstrasi terbaru terjadi setelah Netanyahu memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada Minggu (26/3/2023) atau sehari setelah pejabat itu menyampaikan penentangannya terhadap rencana PM Israel tersebut.

Di tengah aksi mogok kerja, Israel diwarnai dengan sejumlah situasi yang tidak menyenangkan pada Senin. Ini termasuk gangguan pernerbangan, RS menghentikan layanan non-darurat, dan bahkan diplomat keluar dari pekerjaan.

Serikat pekerja terbesar Israel telah menyerukan kepada 800.000 anggotanya yang berada di sektor perawatan kesehatan, transit, perbankan, dan pekerjaan lain untuk mogok kerja.

Serikat dokter utama juga mengatakan anggota-anggotanya akan mogok kerja. Sementara bursa saham Israel mengumumkan akan ditutup hari Selasa (28/3/2023).

Baca juga: PM Israel Netanyahu Akan Pertimbangkan Jadi Mediator Perang Rusia Ukraina jika Diminta

Pernyataan PM Netanyahu

Puluhan ribu pedemo Israel menentang rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk merombak sistem pengadilan, di Tel Aviv, Sabtu (4/3/2023).AP PHOTO/TSAFRIR ABAYOV Puluhan ribu pedemo Israel menentang rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk merombak sistem pengadilan, di Tel Aviv, Sabtu (4/3/2023).

Setelah hampir tiga bulan ketegangan meningkat di Israel, PM Netanyahu akhirnya mengumumkan penangguhan reformasi sistem peradilan.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Indonesia Tuding Uni Eropa Lakukan Imperialisme Regulasi dengan UU Deforestasi

Indonesia Tuding Uni Eropa Lakukan Imperialisme Regulasi dengan UU Deforestasi

Global
Putin Sebut Serangan Balasan Ukraina Telah Dimulai, tapi...

Putin Sebut Serangan Balasan Ukraina Telah Dimulai, tapi...

Global
Mantan PM Inggris Boris Johnson Umumkan Mundur sebagai Anggota Parlemen

Mantan PM Inggris Boris Johnson Umumkan Mundur sebagai Anggota Parlemen

Global
[POPULER GLOBAL] Perkampungan Ilegal WNI di Malaysia | Sosok di Balik Video Porno “Transportasi Umum”

[POPULER GLOBAL] Perkampungan Ilegal WNI di Malaysia | Sosok di Balik Video Porno “Transportasi Umum”

Global
Panel Senat AS Setuju Cabut Status China Sebagai Negara Berkembang

Panel Senat AS Setuju Cabut Status China Sebagai Negara Berkembang

Global
Serangan Balik Ukraina Dibantu Tank Barat Dilaporkan Terjadi di Orikhiv

Serangan Balik Ukraina Dibantu Tank Barat Dilaporkan Terjadi di Orikhiv

Global
Misteri Orang Misterius di Ohio yang Mengidap Covid-19 Jenis Baru, Virus Ditemukan di Saluran Pembuangan

Misteri Orang Misterius di Ohio yang Mengidap Covid-19 Jenis Baru, Virus Ditemukan di Saluran Pembuangan

Global
Akses Data dan Informasi Sensitif Pengguna TikTok AS Kembali Dipermasalahkan

Akses Data dan Informasi Sensitif Pengguna TikTok AS Kembali Dipermasalahkan

Global
Pengacara New York Salahkan ChatGPT karena Sodorkan Penelitian Hukum Fiktif

Pengacara New York Salahkan ChatGPT karena Sodorkan Penelitian Hukum Fiktif

Global
China Berencana Atur Layanan Berbagi File seperti Bluetooth dan Airdrop

China Berencana Atur Layanan Berbagi File seperti Bluetooth dan Airdrop

Global
Pendiri WikiLeaks Julian Assange Berpotensi Diekstradisi ke AS

Pendiri WikiLeaks Julian Assange Berpotensi Diekstradisi ke AS

Global
Tuntutan Federal Bisa Penjarakan Trump atau Malah Naikkan Reputasinya?

Tuntutan Federal Bisa Penjarakan Trump atau Malah Naikkan Reputasinya?

Global
Mengungkap Sosok di Balik Situs Porno yang Jual Video Pelecehan Seksual Perempuan di Transportasi Umum Asia

Mengungkap Sosok di Balik Situs Porno yang Jual Video Pelecehan Seksual Perempuan di Transportasi Umum Asia

Global
Luas Kebakaran Hutan di Kanada Sudah Lampaui Sepertiga Pulau Jawa

Luas Kebakaran Hutan di Kanada Sudah Lampaui Sepertiga Pulau Jawa

Global
Biden Bersumpah Tak Pengaruhi Departeman Kehakiman AS dalam Kasus Trump

Biden Bersumpah Tak Pengaruhi Departeman Kehakiman AS dalam Kasus Trump

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com