Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Protes Terus Meluas, Israel Akhirnya Tangguhkan Rencana Rombak Sistem Peradilan

Ben-Gvir mengatakan, pemerintah setuju untuk menangguhkan langkah itu hingga sesi parlemen pada musim panas nanti.

Pernyataan Ben-Gvir itu muncul setelah pada hari itu banyak pekerja Israel melancarkan aksi pemogokan dan bergabung dengan puluhan ribu warga yang berdemonstrasi di luar gedung parlemen.

Ini adalah demonstrasi terbaru yang menentang rencana Netanyahu untuk merombak sistem peradilan yang akan memberi kontrol lebih besar pada mayoritas tipis faksi pimpinannya di parlemen, terutama dalam hal penunjukan hakim dan hak untuk membatalkan keputusan yang tidak dikehendaki.

Demonstrasi terbaru terjadi setelah Netanyahu memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada Minggu (26/3/2023) atau sehari setelah pejabat itu menyampaikan penentangannya terhadap rencana PM Israel tersebut.

Di tengah aksi mogok kerja, Israel diwarnai dengan sejumlah situasi yang tidak menyenangkan pada Senin. Ini termasuk gangguan pernerbangan, RS menghentikan layanan non-darurat, dan bahkan diplomat keluar dari pekerjaan.

Serikat pekerja terbesar Israel telah menyerukan kepada 800.000 anggotanya yang berada di sektor perawatan kesehatan, transit, perbankan, dan pekerjaan lain untuk mogok kerja.

Serikat dokter utama juga mengatakan anggota-anggotanya akan mogok kerja. Sementara bursa saham Israel mengumumkan akan ditutup hari Selasa (28/3/2023).

Setelah hampir tiga bulan ketegangan meningkat di Israel, PM Netanyahu akhirnya mengumumkan penangguhan reformasi sistem peradilan.

"Dari rasa tanggung jawab nasional, dari keinginan untuk mencegah perpecahan di antara rakyat kami, saya telah memutuskan untuk menghentikan pembacaan kedua dan ketiga dari RUU tersebut untuk memberikan waktu berdialog," ungkap dia dalam sebuah siaran pada Senin malam, dikutip dari AFP.

Segera setelah Netanyahu mengumumkan penangguhan tersebut, Arnon Bar-David, ketua konfederasi serikat pekerja Histadrut dilaporkan kemudian memutuskan untuk membatalkan pemogokan.

Pada hari Senin, Presiden Isaac Herzog diketahui juga ikut mendesak Netanyahu untuk menghentikan perombakan sistem peradilan yang kontroversial itu.

“Seluruh bangsa memiliki keprihatinan mendalam,” ujar Herzog Senin pagi.

https://www.kompas.com/global/read/2023/03/28/065034070/protes-terus-meluas-israel-akhirnya-tangguhkan-rencana-rombak-sistem

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke