KIKWIT, KOMPAS.com - Sebanyak 12 penduduk Desa Kimpasi di wilayah Bagata, Provinsi Kwilu, Republik Demokratik (RD) Kongo ditemukan tewas karena dibacok dengan parang pada Jumat (24/3/2023).
Administrator wilayah Bagata, Amedee Bangambuma, mengatakan pada Senin (27/3/2023), penyerang tak dikenal tersebut juga menyerang pejabat pemerintah lokal yang datang untuk menyelidiki situasi di desa.
Setelah itu, militer giliran membunuh Kepala Desa Kimpasi.
Baca juga: Tak Diberi Penalti, Pemain Klub Wanita RD Kongo Kejar dan Pukuli Wasit
Sebagaimana dikutip dari AFP, Bangambuma menyebut, semua korban adalah anggota komunitas Teke.
Wilayah barat RD Kongo tersebut memang belakangan telah dilanda pertempuran antara komunitas Teke dan Yaka sejak Juni 2022. Konflik pertama kali dipicu oleh sengketa pajak dan tanah.
Anggota komunitas Teke menganggap diri mereka sebagai penduduk asli desa-desa yang tersebar sepanjang 200 kilometer di sepanjang Sungai Kongo. Orang Yaka menetap di daerah itu setelah Teke.
Pemerintah Republik Demokratik Kongo mengungkap sebanyak 180 orang telah tewas dalam konflik tersebut.
Sementara, menurut PBB, puluhan ribu orang juga telah meninggalkan desa mereka akibat konflik.
Baca juga: Presiden Kenya Desak Pengerahan Pasukan Regional untuk Atasi Pemberontak M23 di RD Kongo
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.