ROMA, KOMPAS.com - Duta Besar Italia yang tewas saat iring-iringan mobil PBB-nya disergap di Republik Demokratik (RD) Kongo, disebut adalah korban pengkhianatan kerabat dekat.
Klaim itu disampaikan oleh istrinya dalam wawancara pada Jumat (26/2/2021) yang dikutip AFP.
Luca Attanasio (43) tewas ditembak pada Senin (22/2/2021), setelah penembak tak dikenal menyergap iring-iringan dua kendaraan dari Program Pangan Dunia (WFP) di provinsi Kivu Utara, dekat perbatasan Rwanda.
Baca juga: Dubes Italia Tewas Ditembak di RD Kongo
Pengawal dubes dari Kepolisian Carabinieri Italia, Vittorio Iacovacci (30), dan sopir WFP Kongo, Mustapha Milambo (56), juga tewas.
Sementara itu enam orang lainnya selamat dari serangan itu.
"Luca dikhianati oleh seseorang yang dekat dengan kami, dengan keluarga kami," kata istri Attanasio, Zakia Seddiki, kepada surat kabar Italia Il Messaggero.
"Seseorang yang tahu pergerakannya telah mengkhianatinya," katanya tanpa memberi rincian lebih lanjut, sedangkan penyelidikan masih berlangsung.
Baca juga: Menlu Italia Ungkapkan Keprihatinan Atas Kematian Duta Besarnya untuk Kongo
Attanasio yang menjabat dubes Italia di Kinshasa sejak 2017, tinggal di ibu kota bersama Seddiki dan ketiga putri mereka.
Dia dimakamkan dengan prosesi kenegaraan di Roma pada Kamis (24/2/2021), dan akan dikubur di kota asalnya yakni Limbiatem dekat Milan, pada Sabtu (27/2/2021).
Sementara itu harian La Stampa mengatakan, Attanasio pada 2018 pernah meminta kementeriannya menggandakan pengamanan kedutaannya dari dua menjadi empat petugas Carabinieri, tetapi permintaannya ditolak.
Menurut La Stampa, dubes sebelumnya dikawal empat Carabinieri. Kementerian Luar Negeri Italia belum berkomentar tentang keterangan itu.
Baca juga: Driver Ojol di Italia Kini Berstatus Karyawan, Dapat Gaji Tetap
WFP pada Kamis mengatakan, tiga investigasi terpisah dilakukan oleh Departemen Keamanan PBB, Otoritas Italia, serta Kongo.
Menurut otoritas Kongo dan Italia, konvoi itu disergap 3 kilometer dari tujuannya di kota Kiwanja, tempat PBB dijadwalkan mengunjungi sekolah.
Setelah menembak Milambo, enam penembak dengan pistol AK-47 memaksa penumpang kedua mobil ikut mereka ke Taman Nasional Virunga, sebuah suaka margasatwa.
Lalu saat polisi hutan dan tentara Kongo mendekat, Attanasio dan Iacovacci ditembak.
Otoritas RD Kongo menuduh pemberontak Hutu Rwanda dan Pasukan Demokratik untuk Pembebasan Rwanda (FDLR) sebagai pelaku, tetapi keduanya membantah dan balik menyalahkan tentara Rwanda serta Kongo.
Baca juga: Sebelum Italia, Driver Ojol Berstatus Karyawan Juga Terjadi di Inggris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.