Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Pemilu 6 Negara Bagian Malaysia Krusial Buat Pemerintahan Anwar Ibrahim

Kompas.com - 27/03/2023, 18:28 WIB
Ericssen,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Genap empat bulan berkuasa, Anwar Ibrahim menghadapi ujian krusial yang akan menentukan masa depan pemerintahannya.

Hasil pemilihan umum (pemilu) enam parlemen negara bagian yang akan digelar sekitar bulan Juni atau Juli 2023 bisa menjadi titik politik apakah Anwar dapat berkuasa lima tahun penuh hingga 2027.

Dari enam negara bagian itu, Pakatan Harapan (PH) pimpinan Anwar saat ini berkuasa di Penang, Selangor, dan Negeri Sembilan. Sementara itu koalisi oposisi Perikatan Nasional (PN) pimpinan Muhyiddin Yassin memegang kendali di Kedah, Kelantan, dan Terengganu.

Baca juga: Perseteruan Politik Anwar Ibrahim dan Mahathir Masuki Babak Terbaru

Barisan Nasional (BN) yang saat ini menjadi mitra koalisi Pakatan di Pemerintahan Persatuan Nasional berencana untuk melanjutkan kemitraan politik menghadapi pemilu ini.

Pakatan dan lemahnya dukungan Melayu

Peta politik terakhir menunjukan Pakatan diprediksi akan menang mudah di Penang yang didominasi oleh suku Tionghoa Malaysia yang loyal terhadap Pakatan.

Perikatan melalui Partai Islam se-Malaysia (PAS) diunggulkan melanjutkan kekuasaanya di Kedah, Kelantan, dan Terengganu. Hal ini tidak terlepas dari Tsunami Hijau hasil pemilu federal November lalu di mana Perikatan menyapu 35 dari 36 kursi parlemen di tiga negara bagian itu.

Kelantan dan Terengganu memiliki demografi pemilih Melayu Muslim konservatif yang merupakan basis suara PAS.

Hal ini menjadikan medan pertempuran ada di Selangor dan Negeri Sembilan.

Baca juga: Polisi Malaysia: Pasta Gigi Ganja Dikirim dari Indonesia untuk PM Anwar Ibrahim

Kedua negara bagian ini sejatinya memiliki demografi yang sangat bersahabat karena blok suku minoritas yang merupakan lumbung suara Pakatan mencakup hampir 50 persen pemilih.

Namun, Anwar dan koalisinya menghadapi krisis dukungan dari pemilih Melayu.

Analisa hasil pemilu November menunjukan hanya 13 persen suku Melayu yang memilih Pakatan. Sebanyak 54 persen mendukung Perikatan dan 32 persen memilih Barisan Nasional.

Komponen partai Pakatan termasuk Partai Keadilan Rakyat (PKR) pimpinan Anwar harus berjuang ekstra keras untuk memenangkan hati pemilih Melayu terutama yang berada di daerah semi urban dan pedesaan.

Barisan Nasional melalui UMNO (Organisasi Nasional Melayu Bersatu) juga harus memikirkan bagaimana menghentikan merosotnya terus dukungan pemilih Melayu yang perlahan tapi pasti berpindah ke Perikatan.

Pemilih-pemilih ini terutama di Selangor terbukti telah terpikat dengan kampanye Perikatan pada pemilu lalu. Enam kursi Pakatan dan Barisan di Selangor yang memiliki demografi mayoritas pemilih Melayu jatuh ke tangan Perikatan

Jika tren politik ini berlanjut ditambah Tsunami Hijau PAS, Selangor bisa saja lepas setelah 15 tahun berada dalam cengkeraman politik Pakatan Harapan.

Baca juga: Skandal Korupsi Seret Mantan PM Malaysia Muhyiddin Yassin, Anwar Ibrahim Angkat Bicara

Halaman:

Terkini Lainnya

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Global
Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Global
Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com