ROMA, KOMPAS.com - Proposal menteri kesehatan Italia untuk memperpanjang larangan merokok mencakup area luar bar dan taman.
Hal ini memicu kemarahan rekan-rekan kabinet sayap kanan yang menjulukinya sebagai "komunis".
Menteri Orazio Schillaci, seorang teknokrat tanpa afiliasi partai, mengatakan pada Januari bahwa dia akan menindak keras rokok, termasuk rokok elektrik, yang banyak digunakan oleh remaja.
Baca juga: Selandia Baru Sahkan UU Larang Kaum Muda Beli Rokok Seumur Hidup
Dilansir dari Reuters, aturan baru akan mencakup area luar bar dan halte transportasi umum, lapor surat kabar La Stampa pada Senin (6/3/2023).
Larangan juga akan diperluas ke taman jika ada wanita hamil dan anak-anak, katanya.
Menteri Kebudayaan Junior Vittorio Sgarbi, yang dikenal karena mengungkapkan pendapatnya dengan gaya flamboyan, menyebut pandangan Schillaci amat mengintimidasi.
Dia mengatakan larangan semacam itu justru akan mendorong orang untuk merokok.
“Ini adalah tipikal rezim komunis yang otoriter dan diktator,” kata Sgarbi kepada kantor berita AdnKronos.
Institut kesehatan top Italia (ISS) mengatakan sekitar 24 persen orang Italia dewasa adalah perokok tahun lalu, atau sekitar 12,4 juta orang.
Ini jadi persentase tertinggi yang tercatat sejak 2009.
Baca juga: AS Berupaya Kurangi Kandungan Nikotin dalam Rokok secara Drastis
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.