Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Pasang Tenda Pemakaman, Keluarga Ini Ternyata Keliru Terima Jenazah, Putranya Masih Hidup

Kompas.com - 06/03/2023, 20:41 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Mereka membawa pulang jenazah pada Sabtu malam dan membuat persiapan untuk mengkremasi jenazah pada Minggu pukul 10.00 pagi.

"Seluruh keluarga berduka dan membuat persiapan. Hari ini, saat hendak mengkremasi jenazah di krematorium, kami menerima telepon dari Departemen Lapas. Mereka mengatakan bahwa kami memiliki tubuh yang salah. Tubuh itu teman satu selnya yang meninggal karena gagal paru-paru," jelas Chantren.

Baca juga: Abaikan Satpam, Taksi Online “Nyungsep” ke Kolam Renang, Sopir Lari

Dia mengatakan, petugas Departemen memberi tahu bahwa putranya masih hidup.

Mendapati hal tersebut, dia langsung meminta video call dengan putranya dan benar sang anak masih hidup.

Chantren mengatakan keluarga terkejut dengan berita itu.

“Putra kami ditangkap polisi, kami diberitahu dia sudah meninggal. Ini semua sangat membingungkan," kata dia.

Chantren mengatakan, keluarga telah mengeluarkan sekitar 20.000 ringgit Malaysia untuk menyewa tenda, menyediakan makanan, serta biaya kremasi.

"Bagaimana hal seperti itu bisa terjadi?" keluhnya.

Ibu anak laki-laki tersebut, yang hanya ingin dikenal sebagai Parameiswary (48) mengaku telah mengajukan laporan ke kantor polisi Jinjang terkait masalah tersebut.

Dia ingin pihak berwenang untuk menyelidiki masalah ini.

“Kami tidak hanya menginginkan pernyataan lisan, kami menginginkan ini secara tertulis. Kami juga ingin melihat putra kami untuk memastikan bahwa dia masih hidup. Ini bukan masalah kecil, ini benar-benar masalah hidup dan mati," ucap dia.

Baca juga: Pria Ini Rampok Pompa Bensin dan Ambil Uang Rp 345.000, tapi Sembunyi di Gua Sampai 14 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com