Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Negara Dominan di G20, Jepang Ingin Perkuat Kerja Sama

Kompas.com - 19/02/2023, 17:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Sumber Antara

TOKYO, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang tengah berupaya meningkatkan hubungan yang lebih erat lagi dengan Indonesia dalam rangka memperingati 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara yang sudah dijalin sejak 1958.

"Hubungan Jepang dan Indonesia semakin diperkuat," kata Wakil Direktur Divisi Kedua Asia Tenggara Departemen Urusan Asia Tenggara dan Barat Daya Kementerian Luar Negeri Jepang Kaneko Kazuya di Tokyo, Sabtu (18/2/2023).

Kaneko mengatakan, penguatan hubungan antara kedua negara dibuktikan dengan kunjungan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida ke Indonesia dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Jepang.

Baca juga: PM Kishida: Rudal Balistik Korea Utara Mendarat di ZEE Jepang

Kedua kunjungan itu menunjukkan upaya kedua negara untuk semakin mempererat hubungan, sebagaimana dilansir Antara.

"Jadi apa yang telah dilaksanakan adalah untuk mewujudkan hubungan yang lebih erat antara Indonesia dan Jepang," kata dia.

Jepang menilai, Indonesia mitra penting dengan potensi besar yang masih perlu dikembangkan lagi.

Dia menganggap Indonesia mitra penting bagi Jepang karena menjadi salah satu negara paling dominan di antara negara-negara anggota G20.

Baca juga: Jepang Yakin Balon Mata-mata China Pernah Memasuki Langitnya Beberapa Kali

Indonesia juga sangat strategis karena berada di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik yang menjadi jalur pelayaran vital bagi Jepang.

Kemudian, Indonesia juga memiliki sumber daya energi sangat berlimpah yang berpotensi untuk dikembangkan melalui kerja sama lebih erat.

Kaneko menunjukkan sebuah survei di Inggris yang menyebutkan Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia pada 2050.

Sementara grafik yang dia tunjukkan juga menunjukkan salah satu faktor yang menjamin kemajuan Indonesia di masa mendatang, yaitu populasi generasi muda yang lebih dominan.

Baca juga: Peneliti Jepang Analisis di Mana Orang Paling Banyak Merasa Frustrasi

Hal itu, berbeda dari Jepang yang memiliki populasi lansia lebih banyak dibandingkan dengan generasi mudanya.

Kaneko juga menyoroti Indonesia sebagai negara demokrasi paling dinamis dan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.

"Ini berbeda dengan negara-negara Timur Tengah yang mengalami kesulitan mewujudkan kedaulatan rakyat meski didominasi negara-negara Muslim," kata Kaneko.

Mengingat banyaknya potensi dan kemajuan yang telah dicapai Indonesia, Jepang menilai hubungan kedua negara perlu dibuat lebih erat lagi.

Baca juga: Menengok Transisi Energi Jepang

"Karena diprediksi Indonesia akan mengalami kemajuan, Jepang akan berusaha meningkatkan hubungan," kata dia.

Untuk itu Jepang berupaya menempuh beberapa hal, antara lain memupuk hubungan bilateral lebih erat dan memperkuat kerja sama keamanan atau keamanan laut.

Jepang juga akan mengupayakan strategi meningkatkan kerja sama ekonomi mengingat Indonesia adalah negara dengan pendapatan menengah.

Selain itu, "Negeri Sakura" turut berupaya meningkatkan interaksi antarmasyarakat kedua negara guna menumbuhkan kesalingpengertian di antara kedua masyarakat.

Terakhir, Jepang akan bekerja sama lebih erat dengan Indonesia guna mengatasi berbagai isu dan tantangan regional.

Baca juga: PM Jepang Pecat Anak Buahnya yang Rendahkan Kaum LGBT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com