Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/02/2023, 18:14 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby pada Senin (13/2/2022) mengatakan, Amerika Serikat tidak tahu apakah benda-benda tak dikenal yang ditembak jatuh oleh jet tempur belakangan ini adalah mata-mata atau bukan.

"Kami tidak tahu pasti apakah mereka memiliki aspek pengawasan, tapi kami tidak bisa mengesampingkannya," kata Kirby dalam konferensi pers, dikutip dari kantor berita AFP.

Gedung Putih juga mengatakan, tidak ada tanda-tanda aktivitas alien terkait obyek tak dikenal tersebut. Seorang Jenderal AS sempat enggan mengesampingkan teori makhluk asing.

Baca juga: AS Sudah Hubungi China soal Balon Mata-mata, Beijing Tak Menjawab

"Tidak ada indikasi alien... dengan jatuhnya baru-baru ini, (saya) ingin pastikan rakyat Amerika tahu itu," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan.

Sehari sebelumnya, Jenderal Glen VanHerck--kepala Komando Utara AS (NORAD)--saat jumpa pers ditanya apakah alien atau makhluk luar angkasa mungkin terlibat.

"Saya belum mengesampingkan apa pun. Pada titik ini, kami terus menilai setiap ancaman atau potensi ancaman yang tidak diketahui mendekati Amerika Utara dengan upaya mengidentifikasinya," ujar VanHerck.

Baca juga: China: Balon AS Masuk Wilayah Udara Kami Lebih dari 10 Kali Sejak 2022

Baca juga: AS Bantah Pernah Terbangkan Balon di Atas China

Jet tempur AS menembak jatuh balon pengintai China pada 4 Februari 2023 dan tiga benda tak dikenal lainnya pada hari-hari berikutnya.

Tidak diketahui apakah tiga obyek tersebut--yang ditembak jatuh pada Jumat (10/2/2023) di atas Alaska, Sabtu (11/2/2023) di langit Kanada, dan Minggu (12/2/2023) di atas Danau Huron--memiliki hubungan dengan balon putih yang lebih besar yang ditembak jatuh di Samudera Atlantik.

Baca juga: Ketika Jet Tempur Canggih F-22 AS Sibuk Tembaki... Balon China di Langit

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com