IDLIB, KOMPAS.com - Malek Ibrahim berhasil keluar dari rumahnya setelah gempa bumi melanda Suriah dan berpikir dia bisa bernapas lega, tetapi 30 anggota keluarganya masih belum ditemukan di tempat lain.
Selama dua hari sejak gempa Turkiye-Suriah melanda pada Senin (6/2/2023), Ibrahim dengan gigih menggali puing-puing dengan tangannya untuk mencari anggota keluarga yang terkubur.
Sejauh ini, ia berhasil mengevakuasi 10 jenazah dibantu oleh warga dan tim penyelamat di Besnaya, desa barat laut perbatasan Turkiye yang parah diguncang gempa bumi.
Baca juga: Nestapa Warga Suriah, Dulu Mengungsi karena Konflik, Sekarang Gempa Bumi
Paman, sepupu, dan keluarga mereka semua terjebak di bawah reruntuhan.
"Seluruh keluarga hilang. Ini benar-benar genosida," kata pria berusia 40 tahun itu, dikutip dari kantor berita AFP pada Rabu (8/2/2023).
Dia, istri dan anak-anaknya dapat keluar dari rumah mereka di Kota Idlib hidup-hidup.
Namun, Ibrahim hanya memiliki sedikit harapan bahwa salah satu anggota keluarga besarnya yang tertimpa bangunan roboh di Besnaya selamat.
"Setiap kali kami menemukan jasad, saya ingat saat-saat indah yang kami habiskan bersama," katanya sambil menangis dan mengangkat lebih banyak reruntuhan.
"Kami biasa bersenang-senang dan bercanda, tapi tidak bisa lagi... saya tidak akan pernah melihat mereka lagi."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.